Perusahaan Mobil Listrik Dunia Berlomba Bangun Pabrik di Batang

Happy Fajrian
19 Mei 2022, 19:22
investasi, mobil listrik, baterai listrik, tesla, kendaraan listrik
ANTARA FOTO/REUTERS/Antonio Bronic
Mobil listrik sedang di isi ulang di sebuah jalan di London, Inggris, Selasa (4/2/2020).

Dalam proyek itu, Antam dan IBC akan bekerja sama dengan cucu usaha CATL yakni Ningbo Contemporary Brunp Lygend CO., Ltd (CBL). Ini merupakan anak usaha Brunp Recycling Technology Co., Ltd.

Brunp adalah anak usaha CATL. CATL merupakan produsen baterai kendaraan listrik terbesar di dunia, yang menawarkan produknya kepada sejumlah merek mobil termasuk BMW, Volkswagen, dan Tesla.

“Proyek Indonesia merupakan tonggak penting bagi CATL, karena kami memperluas jejak global. Ini akan menjadi lambang persahabatan abadi antara Cina dan Indonesia,” kata pendiri sekaligus ketua CATL Robin Zeng, dikutip dari Bloomberg.

3. Huayou Cobalt

Perusahaan asal Cina, Zhejiang Huayou Cobalt Co tertarik untuk berinvestasi membangun smelter nikel dan kobalt di Indonesia senilai US$ 2,08 miliar atau sekitar Rp 30 triliun. Perusahaan ini akan bermitra dengan produsen baterai kendaraan listrik, juga asal Tiongkok, EVE Energy.

Huayou akan membentuk perusahaan patungan (joint venture) bernama PT Huayu Nickel Cobalt, dengan kepemilikan 20% saham, sedangkan EVE akan menguasai 17% saham. Mitra lainnya yaitu Yongrui Holdings (31%), Glaucous International Pte Ltd (30%), dan Lindo Investment Pte Ltd (2%).

Ini akan menjadi proyek peleburan nikel untuk baterai listrik ketiga Huayou di Indonesia. Sebelumnya Huayou telah bermitra dengan Tsingshan Holding Group untuk membangun smelter nikel sulfat yang rencananya berlokasi di Weda Bay, Halmahera, Maluku Utara. “Perusahaan menargetkan memproduksi 120.000 ton nikel dan 15.000 ton kobalt setiap tahun,” tulis laporan Huayou ke Shanghai Stock Exchange, seperti dikutip Reuters, Selasa (25/5/2021).

4. BASF, VW, Britishvolt

Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia menyebut sejumlah nama yang sudah resmi akan berinvestasi di sektor tersebut, diantaranya BASF, VW, Britishvolt.

"Terakhir sudah positif BASF masuk, VW sudah positif masuk. Jadi sekarang yang masuk itu, LG, CATL, BASF, VW, Bristishvolt dari Inggris," kata Bahlil dalam konferensi pers virtual, Rabu (27/4).

Meski demikian, belum terkonfirmasi berapa besar nilai komitmen yang telah disepakati dan sampai mana proses kesepakatannya.

5. Foxconn

Foxconn bersama Gogoro, IBC, dan Indika Energy akan menjajaki kerja sama investasi ekosistem kendaraan listrik komprehensif di Indonesia, mulai dari baterai hingga pengembangan industri kendaraannya.

Keempat perusahaan tersebut telah menandatangani komitmen kerja sama untuk membangun ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Indonesia dengan nilai total investasi mencapai US$ 8 miliar (setara Rp114 triliun).

Kerja sama ini terkait investasi pengembangan ekosistem energi baru berkelanjutan melalui investasi baterai listrik, kendaraan listrik, dan industri pendukungnya dengan skema kerja sama Build-Operate-Localize (BOL).

Kerja sama itu juga diteken Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dan disaksikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir di Jakarta dan Taipei, Taiwan secara virtual, Jumat (21/1).

Melalui nota kesepahaman tersebut, Foxconn akan menjajaki kerja sama investasi ekosistem kendaraan listrik yang komprehensif di Indonesia, mulai dari pembuatan baterai listrik (termasuk sel baterai, modul baterai, dan baterai), hingga ke pengembangan industri kendaraan listrik roda empat.

Lingkup kerja sama juga mencakup pengembangan industri penunjang EV yang meliputi energy storage system (ESS), battery exchange/swap station, baterai daur ulang, serta riset dan pengembangan (R&D) di bidang baterai elektrik dan EV.

Keseluruhan proyek diperkirakan akan menghasilkan kapitalisasi pasar dengan nilai total lebih dari US$100 miliar di Indonesia pada 2030.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...