Gandeng Inggris, Indonesia Bangun Kawasan Industri Net Zero di Sulteng
PT Bakrie & Brothers Tbk atau BNBR melakukan Head of Agreement dengan Envision AESC Group yang berlangsung di sela-sela kegiatan United Kingdom (UK) – Indonesia Business Lunch di Bali, Minggu (13/11). Kegiatan ini merupakan titik awal dari kerja sama untuk mengidentifikasi peluang proyek Kawasan Industri Net Zero di Indonesia.
Kolaborasi ini berpotensi untuk membangun Kawasan Industri Net Zero pertama di Sulawesi Tengah. Produk industri tersebut di antaranya bahan baterai hijau untuk melayani pasar global, mengembangkan pembangkit energi hijau, serta menyebarkan dan memanfaatkan solusi digital Net Zero yang komprehensif dari envision digital.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Investasi RI, Bahlil Lahadalia, bertemu dengan Komisioner Perdagangan Inggris untuk Asia Pasifik, Natalie Black.
Dalam sambutannya, Bahlil menyatakan bahwa Pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mencapai target Net Zero emission. Bahlil juga mendukung proyek pengembangan Kawasan Industri Net Zero di Indonesia yang sejalan dengan program energi hijau Pemerintah Indonesia.
“Kementerian Investasi mendukung penuh pengembangan Kawasan Industri Net Zero ini. Yang perlu ditekankan, proyek ini harus bekerjasama dengan pengusaha lokal di daerah supaya dampak ekonomi dan nilai tambahnya langsung terasa,” ungkap Bahlil.
Bahlil juga menekankan bahwa kerja sama kedua negara ini juga merupakan tindaklanjut dari penandatanganan dari Memorandum of Understanding (MoU) antara Menteri Investasi RI dengan Menteri Investasi, Inggris Lord Dominic Johnson, pada Oktober 2022 lalu di
London, Inggris.
Selain itu, Bahlil menyampaikan bahwa yang terpenting dari kerja sama ini adalah bagaimana mewujudkan hal-hal yang telah disepakati bersama untuk melakukan kolaborasi yang saling menguntungkan bagi kedua negara.
“Inggris punya teknologi dan kapital yang cukup, Indonesia punya sumber daya alam melimpah dan posisi geopolitik global yang strategis. Tinggal bagaimana kita tingkatkan kerja sama itu,” ujar Bahlil.
Dalam pertemuan ini, Natalie menyatakan apresiasinya terhadap Pemerintah Indonesia atas kerja sama yang telah dijalin dan keinginan Pemerintah Inggris untuk mendorong kolaborasi dua arah yang lebih kuat. Kesempatan ini baru merupakan permulaan, dan kerja sama antara BNBR dengan Envision menunjukkan hal-hal yang dapat dilakukan bersama ke depannya di Asia Pasifik, khususnya Indonesia.
“Kami sangat serius dengan kerja sama ini, termasuk di dalamnya terkait transisi menuju energi terbarukan. Tahun ini kita telah membangun pondasi dan kerangka kerja sama, dan yang terpenting selanjutnya adalah aksi yang kita lakukan bersama,” ujar Natalie.
Penandatanganan HoA ini merupakan hasil tindak lanjut dari kerja sama yang telah ditandatangani sebelumnya dalam kunjungan kerja Menteri Investasi RI ke London pada bulan Oktober 2022 lalu. Kerja sama antara VKTR, salah satu anak perusahaan BNBR yang berfokus di bidang teknologi baterai kendaraan listrik (EV Battery) dengan Envision AESC ini diharapkan mampu untuk menciptakan rantai
pasok global yang kompetitif dan beragam.
BNBR melalui anak perusahaannya berminat mengembangkan transportasi elektrik terintegrasi dan ekosistem EV Battery di Indonesia yang mencakup baterai, kendaraan listrik (bus, mobil, dan motor), infrastruktur kendaraa listrik, serta daur ulang baterai.
Sementara Envision AESC Group selaku perusahaan teknologi baterai terkemuka yang memanfaatkan inovasi berbasiskan Artificial Intelligence of Things (AIoT) pada teknologi baterai dan berbagai aplikasi lintas disiplin, berencana untuk membangun/mengonversi lokasi manufaktur yang ada untuk menjadi Kawasan Industri Net Zero.