Pakai Teknologi CCUS, Pertamina Berharap Bisa Tarik Investasi di Blok Migas
PT Pertamina (Persero) telah menginjeksikan karbon dioksida (CO2) melalui teknologi CO2-EOR sebagai bagian dari Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS). Injeksi ini dilakukan di Lapangan Sukowati Bojonegoro Jawa Timur.
Injeksi CO2 ini menggunakan peralatan yang didesain khusus dengan volume injeksi 100 ton per hari selama 25 hari. Injeksi C02 dilakukan pada tekanan sumur sebesar 1000 – 1500 psi.
Pertamina mengatakan, implementasi teknologi CCUS diharapkan dapat secara efektif menyimpan CO2 dan mengurangi polusi atmosfer. Namun di saat yang sama, injeksi CO2 dalam metode Enhanced Oil Recovery (EOR) akan meningkatkan laju ekstraksi minyak.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan proyek ini menciptakan peluang investasi secara paralel. Ia berharap metode ini bisa meningkatkan produksi migas dan secara potensial menyimpan CO2 yang besar.
“Indonesia dapat menarik investasi dalam proyek-proyek CCUS, terutama dari negara-negara maju, seperti Jepang,” kata Nicke dalam siaran pers, dikutip Selasa (15/10).
Injeksi CO2 di Lapangan Sukowati ini dilakukan Pertamina bersama JOGMEC dan JAPEX. Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso mengatakan kerja sama ini merupakan komitmen perusahaan dalam mempercepat penerapan teknologi CCUS di lapangan migas Pertamina.
“Kerja sama ini merupakan komitmen Pertamina dalam dekarbonisasi sekaligus meningkatkan produksi migas nasional,” ujar Fadjar.
Fadjar mengatakan setelah injeksi tahap dua, Pertamina akan mengevaluasi peningkatan produksi migas. Nantinya dilakukan penerapan penuh teknologi CCUS dengan CO2-EOR di Lapangan Sukowati serta dilanjutkan di lapangan migas lainnya.
Selain di Sukowati, Pertamina bersama mitra tengah menerapkan implementasi teknologi CCS/CCUS di berbagai lapangan migas seperti di Sumatera Tengah, Sumatra Selatan, Asri Basin, Jatibarang, Gundih, Kalimantan Timur dan Sulawesi Tengah.