Definisi Mata Uang Sebagai Alat Tukar, Bagaimana Sejarah Awalnya?

Image title
Oleh Yandi M. Rofiyandi
24 Juni 2022, 08:22
Definisi Mata Uang Sebagai Alat Tukar, Bagaimana Sejarah Awalnya?
ANTARA FOTO/Galih Pradipta/rwa.
Ilustrasi

Utang Publik. Utang publik juga bisa menentukan nilai tukar mata uang. Negara yang memiliki utang tinggi, mata uangnya akan melemah.

Ekspor-Impor. Jika ekspor di suatu negara lebih besar daripada impor, sudah dipastikan mata uang dari negara tersebut akan menguat.

Kondisi Ekonomi dan Politik. Kondisi ekonomi dan politik suatu negara berdampak pada nilai tukar mata uangnya. Ini terkait pemodal yang akan berinvestasi. Investor akan memilih negara dengan kondisi ekonomi dan politik yang stabil.

Kontrol Pemerintah. Kebijakan pemerintah juga merupakan faktor penentu dalam nilai tukar mata uang sebuah negara. 

Sejarah Mata Uang

Mata uang dalam beberapa bentuk telah digunakan setidaknya selama 3.000 tahun. Awalnya mata uang adalah bentuk tanda terima, mewakili biji-bijian yang disimpan di lumbung kuil di Mesopotamia kuno dan di Mesir Kuno. Logam digunakan sebagai simbol untuk mewakili nilai yang disimpan dalam bentuk komoditas. 

Peradaban manusia kian berkembang sampai akhirnya dikenal koin pada 1.000 Sebelum Masehi. Jack Weatherford dalam buku History of Money (1997), mengatakan bahwa uang koin pertama diciptakan dan digunakan oleh bangsa dari Kerajaan Lydia.

Bangsa Lydia diperkirakan pernah hidup di kawasan yang kini menjadi wilayah Turki. Uang pada masa ini berwujud koin dengan gambar singa yang mengaum. Bangsa Lydia memakainya sebagai alat tukar.

Penemuan kertas di Cina memicu munculnya uang kertas. Guinnes World Record mencatat uang kertas pertama di dunia dibuat di Cina pada 997 Masehi. Uang kertas yang dikenal dengan sebutan 'Jiaozi' tersebut dicetak selama masa kepemimpinan Dinasti Tang (960-1279 M) di masa pemerintahan Kaisar Zhenzong. Uang kertas itu yang bisa ditukar dengan uang berbasis koin serta bisa ditukar antar-individu. 

Jiaozi kemudian digantikan oleh Huizi yang dicetak masih di masa kepemimpinan Dinasti Song. Setiap lembar uang tersebut memiliki ukuran setara dengan kertas A4 dan terdiri atas gambar pastoral dan dicetak dengan pelat tembaga dengan gambar koin dan peringatan bagi pemalsu di bagian bawah.

Uang logam dan kertas kemudian dipakai sebagai mata uang sampai sekarang. Tiap negara memiliki mata uang yang berbeda dengan negara lain. Tiap mata uang diberikan nilai tukar yang disepakati secara internasional dan berlaku secara umum.

Iskandar Simorangkir dan Suseno dalam buku Sistem dan Kebijakan Nilai Tukar, menuliskan penggunaan suatu mata uang, semula hanyalah didasarkan pada kesepakatan dari masyarakat yang mempergunakan. Namun, dalam masyarakat modern penggunaan suatu mata uang pada umumnya diatur dengan undang-undang.

Misalnya, Rupiah merupakan mata uang yang berlaku di Indonesia dan diatur dalam Undang Undang No. 23 tahun 1999 yang telah diamandemen dengan Undang Undang No. 3 tahun 2004 tentang Bank Indonesia; Ringgit merupakan mata uang resmi di Malaysia, Bath mata uang resmi di Thailand, Dolar Amerika di Amerika Serikat dan Yen di Jepang.

Dalam perekonomian terbuka, penggunaan uang dalam memperlancar transaksi tidak terbatas hanya dilakukan antarpenduduk, tetapi juga antara penduduk suatu negara dan negara lain dengan menggunakan mata uang yang disepakati. Penggunaan uang dengan penduduk negara lain tersebut umumnya untuk transaksi pembayaran impor barang-barang dan jasa ke penduduk di luar negeri ataupun penerimaan dari hasil ekspor barang jasa dari luar negeri.

Halaman:
Editor: Redaksi
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...