Memahami Modal Kerja, Manfaat, dan Cara Menghitungnya
Diketahui informasi sebagai berikut:
- Setiap unit travel bag membutuhkan 2 kg bahan baku kulit.
- Harga beli baku kulit per kg adalah Rp 12.000. Pembelian bahan baku selalu dilakukan secara tunai.
- Setelah dibeli sambil menunggu proses produksi, bahan baku di simpan di gudang selama 10 hari.
- Proses produksi membutuhkan waktu selama 5 hari.
- Penjualan travel bag dilakukan secara kredit dan baru dapat ditagih setelah 30 hari.
- Upah tenaga kerja langsung Rp 10.000 per unit.
- Biaya pemasaran dan administrasi sebesar Rp 6.000.000 per bulan.
- Dari data di atas, hitunglah besarnya kebutuhan modal kerja perusahaan tersebut.
- Perputaran Bahan Baku:
- Penyimpanan Bahan Baku = 10 hari
- Proses Produksi = 5 hari
- Penagihan Piutang = 30 hari
- Total = 45 hari
Perputaran Upah Langsung:
Proses Produksi = 5 hari
Penagihan Piutang = 30 hari
Total = 35 hari
Pengeluaran Kas per Hari:
Bahan Baku = 200 x 2 kg x Rp 12.000= Rp 4.800.000
Upah Langsung = 200x Rp 10.000= Rp 2.000.000
Biaya Administrasi dan Pemasaran = 6.000.000/30= Rp200.000
Kebutuhan Modal Kerja per Siklus:
Bahan Baku = 45 hari x Rp 4.800.000= Rp 216.000.000
Upah Langsung = 35 hari x Rp 2.000.000= Rp70.000.000
Biaya Administrasi dan Pemasaran= 35 hari x Rp 200.0000= Rp7.000.000
Total= Rp 293.000.000
Dari perhitungan ini, kita dapat mengambil kesimpulan bahwa perusahaan tersebut harus menyediakan minimal Rp 293.000.000 dalam satu siklus bisnis (sekitar 45 hari).
Cara menghitung modal kerja memang bisa dibilang tidak mudah, karena harus detail dan akurat agar tidak menyebabkan kerugian/masalah. Inilah salah satu alasan mengapa pemilik bisnis seringkali menyerahkan perhitungan ini kepada pihak ketiga yang ahli.