Bullish Adalah Kondisi Ketika Harga Saham Naik, Ini Penjelasannya

Image title
14 Juli 2022, 12:06
bullish adalah
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.
Ilustrasi, layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Hal yang perlu digaris bawahi, bullish bisa terjadi pada periode waktu tertentu saja. Sebab, pasar saham itu bersifat fluktuatif. Sehingga indeks atau harga saham pastinya akan selalu mengalami naik dan turun.

Berdasarkan semua penjelasan di atas, bullis dapat didefinisikan sebagai sebuah kondisi di mana harga-harga saham meningkat atau menguat dalam kurun waktu tertentu. 

Faktor Penyebab Bullish

IHSG DITUTUP MELEMAH
IHSG DITUTUP MELEMAH (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/aww.)

 

Mengingat situasi bullish sangat sulit diprediksi, para analis di investasi saham akan mengetahui fenoma ini setelah bullish terjadi. Sebagaimana lazimnya situasi pada pasar saham, bullish dapat muncul karena dipicu oleh sejumlah faktor.

Dihimpun dari bergabagi sumber faktor penyebab terjadinya bullish adalah sebagai berikut:

  • Kekuatan ekonomi sebuah negara yang sudah kuat dapat memicu terjadinya pasar saham mengalami bullish.
  • Produk Domestik Bruto (PDB) yang kuat dan penurunan pengangguran, serta dibarengi dengan kenaikan keuntungan perusahaan bisa membuat saham  mengalami bullish.
  • Pasar saham mengalami bullish saat aktivitas permintaan yang menguat namun penawaran terhadap sekuritas melemah. Biasanya para investor  lebih tertarik untuk melakukan pembelian ketimbang menjualnya.
  • Kepercayaan investor juga akan cenderung naik sepanjang periode bullish. 
  • Permintaan saham secara keseluruhan akan positif, seiring dengan nada pasar secara keseluruhan. 
  • Ada peningkatan umum dalam jumlah aktivitas IPO selama  bullish.

Bagaimana Sikap Investor Saat Bullish Terjadi?

IHSG DITUTUP MENGUAT JELANG LIBUR LEBARAN
IHSG DITUTUP MENGUAT JELANG LIBUR LEBARAN (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/tom.)

 

Menurut Smartasset, bullish market terpanjang dalam sejarah investasi saham pernah terjadi di Amerika selama 4.494 hari, yang berlangsung dari Desember 1987 hingga Maret 2000. Pada umumnya, saat bullish terjadi kebanyakan investor merasa optimis tentang harga aset di masa depan.

Tren bullish market diwakili oleh kenaikan harga saham berbagai sekuritas di pasar, terutama pada ekuitas. Sampai saat ini tidak ada metrik khusus dan universal yang dapat mengidentifikasi fenomena bullish. Meski begitu, secara umum kondisi bullish didefinisikan ketika harga saham naik 20 persen, biasanya setelah penurunan 20 persen dan sebelum penurunan kedua 20 persen. 

Fenomena bullish adalah sesuatu yang pasti terjadi pada pasar saham. Bagi investor yang memang merencanakan investasinya secara jangka panjang, kondisi ini bukanlah sebuah masalah. Sebab investor dengan kemampuan analisis fundamental dan teknikal yang baik, dapat memanfaatkan momentum bullish untuk memperoleh keuntungan.

Bagi investor pemula,saat bullish terjadi sebaiknya tetap mengambil sikap tenang dan tidak gegabah meski tren penguatan pada harga saham ini terjadi.

Itulah pembahasan seputar bullish yang perlu diketahui. Istilah ini wajib dipelajari agar ketika berinvestasi, investor pemula dapat menentukan langkah yang tepat.

Halaman:
Editor: Agung
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...