COP15 Biodiversitas, Upaya Dunia Menyelamatkan Keanekaragaman Hayati

Rezza Aji Pratama
8 Desember 2022, 17:11
Sekjend PBB Antonio Guterres di COP15 di Kanada
COP15

Krisis Iklim

Menurut Adhityani Putri, keanekaragaman hayati tidak bisa dipisahkan dengan krisis ikllim. Kenaikan suhu bumi akan membuat beberapa jenis spesies berada di luar batas toleransi suhu maksimumnya sehingga tidak mampu bertahan dan kemudian menjadi rentan terhadap kepunahan.

Mempertahankan dan memulihkan keanekaragaman hayati dalam ekosistem habitatnya merupakan bentuk peningkatan ketahanan terhadap tekanan yang disebabkan oleh perubahan iklim.

Penelitian IPCC di 2013 menunjukkan krisis iklim akan menjadi jauh lebih buruk apabila tidak ada pengurangan emisi. Berdasarkan skenario kenaikan emisi gas rumah kaca yang paling tinggi, pada tahun 2100, setidaknya 50% spesies dunia akan kehilangan habitat dengan kondisi iklim yang cocok bagi mereka. Bahkan dalam satu prediksi kenaikan suhu bumi krisis iklim dapat menyebabkan kehilangan keanekaragaman hayati yang mendadak. 

Hilangnya keanekaragaman hayati secara mendadak akibat perubahan iklim memberikan ancaman yang signifikan bagi kesejahteraan manusia. Di banyak negara, sebagian besar orang bergantung pada lingkungan untuk pangan dan pendapatan.

"Perubahan mendadak pada ekosistem lokal dapat berdampak negatif pada kemampuan manusia untuk mendapatkan penghasilan dan memenuhi kebutuhan pangan, bahkan mendorong kepada kemiskinan," ujar Putri.

Halaman:
Reporter: Rezza Aji Pratama
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...