Mengenal Bauksit, Apa Fungsinya dan Mengapa Ekspornya Dilarang Jokowi?

Sorta Tobing
22 Desember 2022, 12:37
bauksit, jokowi, penghentian ekspor bauksit, larangan ekspor bauksit, apa itu bauksit
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/foc.
Presiden Joko Widodo mengumumkan Indonesia akan menghentikan ekspor bijih bauksit mulai Juni 2023 untuk medorong industri pengolahan dalam negeri, Rabu (21/12)

Presiden Joko Widodo resmi melarang ekspor bauksit mulai Juni 2023. Kebijakan ini ia umumkan setelah Indonesia kalah dari gugatan Uni Eropa soal larangan ekspor nikel di Organisasi Perdagangan Dunia alias WTO.

Penghentian ekspor bauksit harapannya dapat menggenjot hilirisasi, menciptakan lapangan kerja baru, dan meningkatkan pendapatan negara. Dalam hitungan Jokowi, pendapatan negara dapat naik dari Rp 21 triliun menjadi Rp 62 triliun. 

Langkah tersebut juga sejalan dengan keberhasilan larangan ekspor nikel pada 2020. Produk tambang ini tidak boleh dalam keadaan mentah diekspor, tapi harus diolah di dalam negeri. Usai larangan, ekspor produknya naik dari Rp 17 triliun pada 2014 menjadi Rp 326 triliun pada tahun lalu. 

Tambang Nikel
Ilustrasi aktivitas penambangan bauksit. (Katadata)

Apa Itu Bauksit?

Dari situs Britannica, bauksit adalah batuan yang sebagian besar terdiri dari campuran oksida aluminium hidrat. Komoditas ini adalah bijih utama aluminium.

Hampir semua produk aluminium diproduksi dan diekstraksi dari bauksit. Geology.com menuliskan, batuan bauksit terbentuk ketika tanah laterit tercuci dari silika dan bahan larut lainnya di iklim tropis atau subtropis yang basah. 

Komposisi barang tambang ini terdiri dari campuran oksida aluminium hidrat, aluminium hidroksida, mineral tanah liat. Selain itu, ada pula bahan tidak larut, seperti kuarsa, hematit, magnetit, siderit, dan geotiti. 

Warna bauksit biasanya putih, abu-abu, kadang-kadang kuning, jingga, merah, merah jambu, dan coklat. Saat dipegang, bauksit tidak keras, tapi lunak. Hampir semua produknya diolah menjadi bahan lain dengan sifat fisik berbeda dari aslinya. 

Penemu bauksit adalah geologis dan insinyur tambang asal Prancis, Pierre Berthier. Ia menemukannya di Les Baux-de-Provence. Nama bauksit terambil dari desa tersebut. 

Tambang
Ilustrasi penambangan bauksit. (KATADATA)

Apa Fungsi Bauksit?

Seperti telah dijelaskan sebelumnya, bauksit banyak diolah menjadi produk aluminium. Produksinya dimulai dengan menghancurkan bauksit dan memurnikannya. Dalam proses ini, batuan tersebut dicuci dalam larutan natrium hidroksida panas untuk melepaskan aluminium.

Aluminium lalu diendapkan dalam larutan aluminium hidroksida untuk membentuk alumina. Dari sini proses selanjutnya adalah menghilangkan aluminium cair dengan elektrolisis. Proses ini membutuhkan tenaga listrik sangat besar. Setelah itu, alumina dipisahkan menurut ukuran.

Bauksit juga dipakai sebagai proppant dalam pengeboran minyak dan gas bumi. Saat terjadi rekahan pada pengeboran, air dan partikel tersuspensi alias proppant masuk ke dalam rekahan dan mendorongnya hingga terbuka. 

Apabila partikel penahan tersebut kuat, maka rekahannya akan terbuka dan memungkinkan aliran minyak atau gas alam keluar dari batuan dan masuk ke sumur. Bauksit bubuk dapat menjadi material berdaya tahan tinggi untuk proppant.  

Di Mana Sumber Bauksit Terbesar Dunia?

Selain Indonesia, banyak negara menjadi sumber bauksit. Australia menjadi negara penghasil terbesar batuan tersebut di dunia saat ini.

Produsen lainnya adalah Cina, Brasil, dan india. Selain itu, bauksit bijih monohidrat banyak ditambang di Prancis, Italia, dan Yunani. Sedangkan di Amerika Serikat, Suriname, Guyana, dan Jamaika banyak menambang jenis bijih trihidrat. 

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...