Profil Smelter Tembaga Freeport yang Ditargetkan Beroperasi Mei 2024

Mela Syaharani
13 Oktober 2023, 16:39
smelter, freeport, smelter freeport, smelter tembaga
Freeport Indonesia
Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Tony Wenas di lokasi konstruksi smelter Manyar di kawasan industri JIIPE, Gresik, Jawa Timur.

PT Freeport Indonesia terus mengebut pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian (smelter) tembaga Manyar di Kawasan Java Integrated Industrial Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur. Pemerintah telah memberikan tenggat waktu penyelesaian proyek ini pada Desember 2023.

Tenggat waktu tersebut tercantum di dalam Izin Usaha pertambangan Khusus (IUPK) Freeport yang tertulis bahwa jangka waktu penyelesaian Smelter Gresik paling lambat 5 tahun sejak IUPK itu diterbitkan pada Desember 2018.

Konstruksi fisik smelter dengan nilai investasi mencapai US$ 3 miliar atau sekitar Rp 47 triliun (asumsi nilai tukar Rp 15.700 per dolar AS) ini harus selesai pada akhir tahun ini. Kemudian target operasi awal pada Mei 2024, dan berlanjut dengan operasi secara komersial pada Desember 2024.

"Hingga akhir Agustus sudah 75% dan bulan Mei (2024) bisa mulai beroperasi," kata Presiden Direktur PTFI Tony Wenas di sela acara Katadata Sustainable Action for the Future Economy (SAFE) 2023 di Grand Ballroom Kempinski Hotel, Jakarta, pada Selasa (26/9).

Smelter Manyar akan menjadi smelter dengan sistem satu jalur atau single line terbesar di dunia, yang menjadi salah satu ujung tombak kebijakan hilirisasi yang dicanangkan pemerintah. Smelter baru Freeport ini juga akan menjadi bagian penting dari ekosistem kendaraan listrik yang sedang dikembangkan di Indonesia.

Syarat Perpanjangan Izin Operasi hingga 2041

Smelter Manyar berdiri di atas lahan seluas 100 hektare (Ha) yang terletak di Kawasan JIIPE, Gresik, Jawa Timur, yang dikelola oleh PT AKR Corporindo Tbk (AKRA). Smelter ini merupakan wujud komitmen PTFI untuk mematuhi persyaratan yang terdapat dalam IUPK.

Pada 2018 PTFI telah menerima IUPK dari pemerintah untuk memperpanjang masa operasinya di wilayah pertambangan mineral Grasberg hingga 2031. Dalam IUPK tersebut, disebutkan bahwa PTFI memiliki hak perpanjangan operasi hingga 2041, dengan salah satu syaratnya harus membangun smelter baru.

Smelter tembaga di Gresik milik PT Smelting
Smelter tembaga di Gresik milik PT Smelting (Wahyu Dwi Jayanti | KATADATA)

Smelter Manyar adalah smelter kedua PTFI setelah pada 1996 PTFI membangun smelter peleburan tembaga pertama di Indonesia, yang kini dikenal dengan nama PT Smelting Gresik.

Smelter pertama tersebut dibangun sebagai wujud kepatuhan PTFI terhadap Kontrak Karya II (izin operasi PTFI pada 1991-2018) yang mewajibkan seluruh pemegangnya melakukan proses pengolahan/pemurnian di dalam negeri.

"Kedua fasilitas smelter PTFI ini adalah bentuk nyata komitmen serta keseriusan perusahaan dalam mendukung program hilirisasi nasional," tulis Freeport dikutip dari laman resminya.

Smelter ini memiliki kapasitas pengolahan 2 juta ton konsentrat tembaga per tahun. Hasil pengolahan Smelter Manyar akan ditambahkan dengan kapasitas pengolahan smelter yang telah beroperasi, PT Smelting, dengan kapasitas pengolahan 1 juta ton per tahun.

Dengan demikian, setelah Smelter Manyar beroperasi, PTFI akan mampu mengolah 3 juta ton konsentrat tembaga per tahun menjadi 900 ribu ton katoda tembaga dengan rincian 600 ribu ton dari smelter Manyar dan 300 ribu ton dari smelter PT Smelting.

Smelter Manyar juga menghasilkan produk sekunder berupa lumpur anoda untuk pemurnian emas dan perak; asam sulfat untuk memproduksi pupuk; gipsum dan kerak tembaga untuk produksi semen dan beton; serta telurida tembaga yang berguna untuk semikonduktor, aplikasi optik dan pelapisan untuk pembangkit listrik tenaga surya.

Freeport juga membangun fasilitas desalinasi air laut untuk memasok kebutuhan air smelter dan pelabuhan untuk bongkar muat hasil produksi.

Proyek ini disebut akan menyerap total 11.000 tenaga kerja, denga 98% merupakan pekerja Indonesia. Dalam proses pembangunan smelter ini, ada tantangan tersendiri karena lahan yang sebelumnya berupa rawa. Ini menjadi tantangan karena perlunya proses pemadatan tanah.

Terkendala Pandemi Covid-19

Freeport memulai pengembangan Smelter Manyar pada 2018 setelah menerima perpanjangan IUPK. Namun peletakan batu pertama baru dilakukan pada 12 Oktober 2021 oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Halaman:
Reporter: Mela Syaharani
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...