Kisah Argo Parahyangan, Dulu Tutup Imbas Tol Kini Pesaing Kereta Cepat
Sebagai solusi, PT KAI pun akhirnya melakukan transformasi pada Argo Gede dan merubah namanya menjadi Argo Parahyangan pada 26 April 2016. Argo Parahyangan melayani kelas eksekutif (Argo Gede) dan kelas bisnis (Kereta Parahyangan) dalam satu rangkaian.
Seiring berjalannya waktu, Kereta Api Argo Parahyangan kembali menjadi primadona. Pasalnya Tol Cipularang kerap macet total seiring dengan bertambahnya jumlah kendaraan.
Penumpang yang sebelumya memilih naik travel atau kendaraan pribadi, kini kembali naik kereta api. Puncaknya adalah kemacetan yang terjadi karena pergeseran jembatan Cisomang Tol Cipularang pada 2016.
Tingginya minat masyarakat bahwan membuat KAI menambah jadwal perjalanan Kereta Argo Parahyangan. Pada Desember 2016, KAI menambah enam jadwal tambahan menjadi 20 perjalanan Kereta Api Argo Parahyangan setiap hari.
Bersaing dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Operasional Kereta Argo Parahyangan kembali diuji saat pemerintah akan meluncurkan Kereta Cepat Jakarta-Bandung pada Oktober 2023. Apalagi tarif dua moda transportasi tersebut nyaris sama.
Berdasarkan situs penjualan tiket KAI, tarif Argo Parahyangan mencapai Rp 150.000 untuk kelas ekonomi, dan Rp 200.000 untuk kelas eksekutif. Sementara tarif Kereta Cepat direncanakan Rp 250.000 sampai Rp 350.000.
Namun demikian, tarif KCJB tersebut belum termasuk kereta feeder yang menghubungkan penumpang dari Stasiun Padalarang menuju Stasiun Bandung. Pasalnya, KCJB tidak melayani penumpang sampai Stasiun Bandung.
Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan pada Selasa (29/11/2022) bahkan sempat melontarkan pernyataan untuk menutup Argo Parahyangan jika KCBJ beroperasi.
Namun demikian, hal itu langsung dibantah Kementerian Perhubungan yang menegaskan bahwa operasional Kereta Api Argo Parahyangan akan tetap berlanjut setelah KCJB beroperasi.
Plt Dirjen Perkeretaapian Kemenhub, Mohamad Risal Wasal, mengatakan bahwa pangsa pasar Argo Parahyangan berbeda dengan KCJB sehingga tidak akan bersaing secara langsung. "Dalam waktu dekat kami belum ada rencana untuk memberhentikan Argo Parahyangan, karena pangsa pasar kereta cepat berbeda Argo Parahyangan," ujarnya ketika Rapat Dengar Pendapat Kereta Cepat Jakarta Bandung di Jakarta, Kamis (8/12/2023).