Otoritas Antimonopoli Inggris Selidiki Akuisisi Giphy Oleh Facebook
The Competition and Markets Authority (CMA) menyelidiki proses akuisisi perusahaan animasi media sosial Giphy oleh raksasa teknologi asal Amerika Serikat (AS) Facebook. Otoritas Kompetisi dan Pasar Inggris menilai akuisisi tersebut bakal menyebabkan berkurangnya kompetisi pasar di Inggris.
CMA mulai investigasi sejak kemarin (12/6) untuk melihat dampak dari akuisisi tersebut. "CMA sedang mempertimbangkan apakah transaksi itu telah menghasilkan situasi merger yang relevan di bawah ketentuan atau tidak," kata CMA dalam pengumumannya dikutip dari TechCrunch pada Jumat (12/6).
Menurut CMA, selagi investigasi masih berlangsung, Facebook dilarang melanjutkan kegiatan terkait akuisisinya. Namun, Facebook telah mendapat persetujuan tertulis dari CMA. Kegiatan-kegiatan yang dimaksud seperti mengintegrasikan produk, mengintegrasikan tim, atau mengerjakan penawaran kontrak bisnis bersama.
"Situasi ini mungkin mengakibatkan berkurangnya persaingan secara substansial dalam pasar mana pun di Inggris Raya untuk barang atau jasa," kata CMA.
(Baca: Facebook hingga Twitter Diminta Lapor soal Hoaks Corona ke Uni Eropa)
Facebook mengaku menghormati penyelidikan yang dilakukan oleh otoritas antimonopoli Inggris itu dan telah memutuskan untuk menghentikan integrasinya dengan Giphy secara global. "Kami siap untuk menunjukkan kepada regulator bahwa akuisisi ini positif untuk konsumen, pengembang, dan pembuat konten," kata Juru Bicara Facebook dikutip dari CNN Internasional.
Sebelum otoritas Inggris, pejabat antimonopoli Australia juga meluncurkan penyelidikan serupa terhadap langkah akuisisi Facebook pada Giphy. "Kami terkejut bahwa kami tidak diberitahu oleh Facebook tentang akuisisi ini. Kami memiliki kekhawatiran, maka kami jelas perlu mengambil tindakan pengadilan," kata Ketua otoritas persaingan usaha Australia (Australian Competition and Consumer Commission) Rod Sims.
Pada bulan lalu, Facebook mengumumkan telah mengakuisisi Giphy dengan nilai US$ 400 juta. Giphy merupakan perusahaan mesin pencari animasi atau GIF untuk media sosial.
Akuisisi Giphy tersebut dilakukan Facebook untuk mengintegrasikan animasi GIF ke dalam platform media sosial Facebook dan Intragram. Pengguna bisa menggunakan GIF tersebut ketika berkirim pesan di platform media sosial.
Namun, akuisisi itu tidak hanya menimbulkan keresahan bagi otoritas persaingan usaha, tapi juga menimbulkan keresahan bagi penggunanya. Sebab, dengan diakuisisi Giphy, pengguna khawatir Facebook bisa mengelola data pribadi 700 juta pengguna.
(Baca: Gojek Jadi Perusahaan RI Pertama yang Kantongi Pendanaan dari Facebook)