Memanfaatkan Momentum Diskon Harga Saham akibat Virus Corona

Agustiyanti
1 Maret 2020, 19:44
ihsg, ihsg melemah, ihsg anjlok, pasar saham
ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA
Ilustrasi. Penurunan indeks saham dapat dimanfaatkan investor jangka panjang untuk membeli saham-saham berfundamental bagus.

Adapun pada perdagangan Jumat (28/2), menurut dia, IHSG terlihat membentuk pola candle hammer dengan body kosong yang memberikan indikasi terjadi perlawanan atas tekanan turun. Hal tersebut mengindikasikan kuat terjadi upaya pembalikan arah dari tekanan turun sebelumnya.

Ia pun melihat ada potensi IHSG naik pada perdagangan besok dengan perkiraaan support di level 5400 hingga 5288 dan resistance di level 5500 hingga 5600. Apalagi, OJK telah memberikan lampu hijau bagi emiten untuk melakukan aksi buy back atau pembelian kembali saham.

Pada perdagangan akhir pekan ini, indeks global turun akibat pejabat Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS atau CDC mengonfirmasi kasus pertama virus korona AS di California Utara. Pasien tersebut ternyata tidak memiliki riwayat perjalanan atau kontak sehingga membuat orang tersebut berada dalam risiko terkena virus korona.

Dow Jones Industrial Average turun 1,36%, S&P500 Index turun 0.82 %, tetapi tetapi Nasdaq Composite Index masih berhasil menguat 0,01%.

Pelaku pasar tengah berspekulasi Federal Reserve akan menurunkan suku bunga pada pertemuan Maret 2020 untuk memberikan stimulus menghadapai dampak penyebaran virus korona di dunia. Suku bunga AS yang saat ini jauh lebih tinggi dibanding anggota lainnya di G10 memberikan ruang lebih luas untuk menurunkan suku bunga.

Sebelumnya, Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO juga memperingatkan bahwa virus Korona memiliki potensi menjadi pandemi. WHO berpendapat epidemi virus corona telah mencapai titik puncak di Tiongkok, tetapi kekhawatiran perluasannya penyebaran virus di negara-negara lain lain menimbulkan kekawatiran para pelaku pasar.

(Baca: Korban Tewas Virus Corona Hampir 3.000, AS Laporkan Kematian Pertama)

Sementara lembaga pemeringkat Moody's berpendapat dampak virus korona akan memicu resesi global pada paruh pertama tahun ini.

"Saya perkirakan wabah virus corona berhasil ditanggulangi tetapi pertumbuhan global pada Kuartal pertama tahun 2020 pasati akan terpukul turun," kata Hans Kwe.

Wabah virus corona hingga kini telah menewaskan hampir 3.000 orang dengan jumlah kasus infeksi telah mencapai lebih dari 85 ribu. Sebagian besar kasus dan kematian masih berada di daratan Tiongkok, tetapi jumlah peningkatan kasus kini lebih cepat terjadi di negara dan wilayah lain.

Jumlah kasus di Korea Selatan telah mencapai sekitar 3.700, Italia lebih dari 1.000 kasus, dan Iran lebih dari 500 kasus. Di sisi lain, Komisi Kesehatan Tiongkok melaporkan lebih dari 40 ribu orang telah sembuh dari virus tersebut dan dipulangkan dari rumah sakit.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...