Saham-saham yang Paling Untung dan Buntung Sepanjang 2019

Image title
1 Januari 2020, 15:06
IHSG, harga saham, pasar modal, saham paling untung, saham paling buntung
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi. IHSG pada sepanjang 2019 naik 1,7% ke level 6.299.

Lalu harga saham PT Forza Land Indonesia Tbk atau FORZ turun 94,74% menjadi Rp 50 atau turun sebesar Rp 870. Tren terkoreksinya saham ini terjadi secara drastis dimulai pada 31 Oktober 2019, pasalnya, pada perdagangan hari itu, sahamnya ditutup pada harga Rp 975.

Sebagai catatan, kenaikan dan penurunan harga saham perusahaan-perusahaan tersebut tidak termasuk dengan laju saham perusahaan yang baru melantai melalui skema initial public offering atau IPO)sepanjang 2019. Adapun, untuk saham-saham yang baru IPO tahun lalu, ada yang bergerak naik drastis, ada pula yang turun signifikan.

Adapun kenaikan harga saham perusahaan yang baru melantai di bursa efek tahun ini dipimpin PT Gaya Abadi Sempurna Tbk atau SLIS yang  meroket hingga 3.630% sejak IPO menjadi Rp 4.290. Padahal, saat pertama kali mencatatkan diri di pasar modal, sahamnya hanya ditawarkan di harga Rp 115.

Saham Gaya Abadi Sempurna bahkan sempat menyentuh level tertingginya pada 28 November 2019 dengan harga Rp 5.400  atau meroket 4.595% sejak pertama kali perusahaan IPO.

(Baca: Naik 1,7% Selama 2019, IHSG Kalah oleh 3 Bursa Negara di Asia Tenggara)

Berikutnya, saham PT Citra Putra Reality Tbk atau CLAY yang naik 1.877% sejak IPO pada 18 Januari 2019 menjadi berada di harga Rp 3.560 dari Rp 180 saat ditawarkan pertama kali ke publik. Saham ini pun sempat menyentuh level tertingginya pada 18 Oktober 2019 di harga Rp 5.525 atau naik 2.969% dari sejak IPO.

Kemudian saham PT Singaraja Putra Tb atau SINI yang ditawarkan dengan harga Rp 108 saat IPO, ditutup di harga Rp 1.650 saat tutup tahun atau naik 1.427%. Level itu menjadi level tertingginya hingga saat ini.

Sementara, saham IPO pada 2019 yang tercatat terkoreksi paling besar adalah PT Armada Berjaya Trans Tbk atau JAYA yang melantai pada 21 Februari 2019. Harga saham saat ditawarkan perdana Rp 288, namun di akhir tahun ditutup di harga Rp 83 atau turun 71%. 

Penurunan juga dialami oleh PT Bhakti Agung Propertindo Tbk atau BAPI yang listing pada 16 September 2019 dan PT Bliss Properti Indonesia Tbk atau POSA yang IPO pada 10 Mei 2019. Kedua perusahaan tersebut sama-sama menawarkan harga saham Rp 150 per saham pada awal perdagangannya di Bursa.

Namun, keduanya sama-sama ditutup di harga Rp 50 per saham di akhir tahun atau  anjlok 66,67%.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...