Penandatanganan Perjanjian Divestasi Saham Vale ke Inalum Mundur

Image title
31 Desember 2019, 16:03
Yusuf Ahmad/File Photo Truk-truk membawa bijih nikel mentah di dekat Sorowako, Sulawesi, Indonesia, 8 Januari 2014.
ANTARA FOTO?REUTERS/Yusuf Ahmad/File Ph
Ilustrasi. Vale Indonesia sepakat melepas 20% saham divestasi kepada Inalum.

Sebelumnya, mantan Direktur Utama Inalum Budi Gunadi Sadikin menyebut nilai valuasi saham Vale tidak mencapai US$ 1,5 miliar atau sekitar Rp 21,17 triliun. Dengan proyeksi tersebut, Budi menyatakan pihaknya sanggup mengambil alih 20% saham divestasi Vale Indonesia.

(Baca: Inalum Anggarkan Rp 7 Triliun untuk Ambil Alih 20% Saham Vale)

Budi mengatakan melalui kepemilikan 20% saham Vale Indonesia dan 65% saham Antam, Inalum memiliki akses terhadap salah satu cadangan dan sumber daya nikel terbesar dan terbaik di dunia.

"Ke depan, akses ini akan strategis mengamankan pasokan bahan baku industri hilir berbasis nikel, baik stainless steel hingga baterai kendaraan listrik," kata Budi kepada Katadata.co.id, Senin (14/11).

Divestasi 20% saham Vale Indonesia meruapakan kewajiban dari amandemen kontrak pada 2014 antara Vale Indonesia dan pemerintah yang harus dilakukan setelah amandemen tersebut. KK PTVI berakhir pada 2025 dan dapat diperpanjang menjadi Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) sesuai peraturan perundang-undangan.

Saat ini, pemegang saham Vale Indonesia terdiri dari VCL sebesar 58,73%, SMM sebesar 20,09%, dan publik sebesar 20,49%.

Adapun dalam perdagangan hari ini, harga saham vale Indonesia ditutup melesat 3,12% ke level Rp 3.640.

Halaman:
Reporter: Fariha Sulmaihati
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...