Mayoritas Divisi Bisnis Kinerjanya Melemah, Laba Bersih Astra Turun 7%

Image title
31 Oktober 2019, 21:02
Laba Astra, Astra International, ASII, Bank Permata, BNLI
ANTARA FOTO/Zabur Karuru
CEO BMW Astra Fredy Handjaja (kiri) bersama Branch Manager BMW Astra Surabaya Yopy Antonio (tengah), Vice President Sales BMW Indonesia Bayu Riyanto (kanan) berbincang saat peluncuran The all-new BMW 320i Sport di Surabaya, Jawa Timur, Rabu (16/10/2019). BMW Group Indonesia dan PT Astra International meluncurkan varian kedua BMW Seri 3 terbaru dengan trim BMW 320i Sport untuk area Jawa Timur dengan harga Rp 975.000.000 on-the-road.

Imbas penurunan laba bersih tersebut, Astra yang memegang 79,7% saham Astra Agro Lestari hanya mendapatkan laba bersih yang diatribusikan ke perusahaan sebesar Rp 89 miliar, turun 90% dibandingkan periode sama tahun lalu.

Sederet grup bisnis Astra lainnya juga tercatat mengalami penurunan laba bersih. Laba bersih dari grup bisnis alat berat, pertambangan, konstruksi, dan energi tercatat turun 5% menjadi Rp 5,1 triliun; teknologi informasi turun 28% menjadi Rp 77 miliar; sedangkan properti turun 38% menjadi Rp 41 miliar.  

Divisi Keuangan Astra

Di tengah penurunan laba dari sederet divisi bisnis, Astra membukukan pertumbuhan laba yang positif untuk divisi keuangan. Laba bersih dari divisi ini tercatat sebesar Rp 4,3 triliun pada periode Januari-September tahun ini, naik 25% dari periode sama tahun lalu.

Kenaikan laba bersih ini disebabkan oleh portofolio pembiayaan yang lebih besar dan pemulihan kredit seret alias non-performing loan (NPL).

Salah satu perusahaan di divisi ini yaitu PT Bank Permata Tbk yang 44,6% sahamnya dimiliki oleh Astra. Bank berkode bursa BNLI tersebut mencatat peningkatan laba bersih sebesar 121% menjadi Rp 1,1 triliun.

(Baca: Profil 3 Bank Raksasa Asia yang Dikabarkan Bidik Saham Bank Permata)

Peningkatan laba bersih Bank Permata disokong oleh peningkatan pendapatan dan penurunan biaya provisi karena adanya peningkatan kualitas pinjaman dan NPL. Rasio NPL membaik menjadi 3,3%, dari posisi akhir tahun lalu 4,4%.

Presiden Direktur Astra International Prijono Sugiarto memperkirakan kinerja perusahaan masih akan disokong oleh bisnis jasa keuangan hingga akhir tahun ini. Selain itu, ada juga kontribusi dari tambang emas yang baru diakuisisi.

"(Hingga akhir tahun ini) tantangan atas konsumsi domestik yang lemah dan harga komoditas yang rendah masih tetap perlu diwaspadai," kata Prijono dalam keterangan resminya.

Adapun selain divisi keuangan, divisi bisnis infrastruktur dan logistik Astra tercatat mengalami kenaikan laba pada sembilan bulan pertama tahun ini. Laba bersih naik 38% menjadi 41 miliar.

Kenaikan laba bersih seiring peningkatan pendapatan dari jalan-jalan tol yang mulai beroperasi. Astra memegang saham di jalan tol Trans Jawa.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...