Sukses Jual 3.100 Menara, Saham Indosat Melonjak 20% dalam 2 Hari

Image title
15 Oktober 2019, 14:52
Indosat, ISAT, Indosat Jual Menara
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Seorang pria melintas di depan gedung Indosat, Jakarta Pusat (20/2)

(Baca: Internet Lambat meski Ada Palapa Ring, Jokowi Janjikan 4 Ribu BTS Baru)

Adapun Mitratel merupakan anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) atau Telkom dengan kepemilikan saham 99,99%. Sedangkan  Protelindo merupakan anak usaha PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) dengan kepemilikan saham 99,99%.

Namun, saham Telkom pada penutupan perdagangan sesi pertama bergerak terkoreksi tipis 0,48% menjadi berada di harga Rp 4.170 per saham. Sahamnya diperdagangkan dengan volume 23,22 juta saham, dengan nilai Rp 96,9 miliar, dan frekuensi 3.991 kali. Investor asing membukukan penjualan bersih saham Rp 2,28 miliar di pasar reguler.

Senada, saham Sarana Menara Nusantara juga ditutup terkoreksi 0,76% mejadi Rp 650 per saham pada penutupan sesi pertama. Volume transaksinya sebanyak 29,39 juta saham, dengan nilai Rp 19,41 miliar, dan dengan frekuensi sebanyak 1.052 kali. Namun, investor asing tercatat membukukan pembelian bersih saham Sebesar Rp 2,4 miliar di pasar reguler.

Menurut Analis Royal Investium Sekuritas Janson Nasrial pembelian menara oleh kedua perusahaan semestinya tidak banyak berdampak negatif ke keuangan perusahaan. Pembelian tersebut hanya akan sedikit mempengaruhi kas. Namun, dia percaya kedua perusahaan bisa meningkatkan kinerja ke depannya.

Sedangkan untuk Indosat, penjualan ini dinilai memiliki efek positif untuk mengurangi tingkat utang perusahaan karena Indosat bakal mengantongi hasil penjualan menara hingga Rp 6 triliun. "Yang mana, tingkat utangnya (Indosat) paling tinggi dibanding EXCL dan TLKM. Selain mengurangi tingkat utang, juga meningkatkan likuiditas perseroan," kata Janson.

Berdasarkan laporan keuangan per Juni 2019, liabilitas Indosat berada di posisi Rp 44,08 triliun, meningkat dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 41 triliun. Liabilitas tersebut terdiri dari liabilitas jangka pendek senilai Rp 20,33 triliun dan liabilitas jangka panjang senilai Rp 23,75 triliun. Sedangkan ekuitas perusahaan pada periode tersebut sebesar Rp 11,77 triliun.

Sepanjang semester 1 2019, Indosat masih mencatatkan kerugian meskipun jumlahnya mengecil. Rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk tercatat sebesar Rp 331,8 miliar, lebih rendah 52,1% dibandingkan kerugian periode sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 693,7 miliar.

Keberhasilan Indosat memperbaiki kinerjanya pada enam bulan pertama tahun ini adalah berkat naiknya pendapatan usaha sebesar 11% menjadi Rp 12,2 triliun. Pendapatan tersebut ditopang oleh kenaikan pendapatan dari penjualan data.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...