IHSG Diperkirakan Naik, Saham Bank dan Tambang Direkomendasikan

Image title
19 Agustus 2019, 06:59
Karyawan melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Bursa Efek Indonesia, Jakarta. IHSG hari ini diprediksi akan melaju positif. Sejumlah saham dapat menjadi pilihan investor.
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Karyawan melintas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), Bursa Efek Indonesia, Jakarta. IHSG hari ini diprediksi akan melaju positif. Sejumlah saham dapat menjadi pilihan investor.

(Baca: Ancaman Resesi Seret Wall Street Turun, Bursa Asia Ikut Rontok)

Sementara itu analis Indosurya Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, IHSG hari ini diprediksi bergerak pada level antara 6.123 hingga 6.372 secara teknikal. Menurutnya, peluang pergerakan IHSG hari ini masih terlihat peluang besar untuk terus melanjutkan kenaikan jangka panjangnya.

"Capital inflow tercatat masih menjadi salah satu faktor penopang kuatnya peluang IHSG hari ini untuk kembali merangkak naik," kata William dalam risetnya. Beberapa saham rekomendasinya yaitu HMSP, WIKA, TLKM, BJTM, BBNI, BBCA, JSMR, AKRA, ASII, dan ICBP.

Sedangkan analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji Gusta Utama menyatakan, support pertama maupun kedua IHSG hari ini memiliki kisaran 6.198,07-6.161,66. Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki IHSG hari ini memiliki kisaran 6.319,44-6.381,54.

Berdasarkan indikator, MACD masih berada di area negatif. Sementara itu, terlihat bahwa Stochastic dan RSI berada di area netral. "Di sisi lain, terlihat pola upward bar yang mengindikasikan masih adanya potensi penguatan lanjutan pada pergerakan IHSG hari ini sehingga berpeluang menuju ke area resistance," kata Nafan.

(Baca: Dituding Palsukan Laporan Keuangan, Saham GE Anjlok 11%)

Ada pun sejumlah rekomendasi saham yang disampaikan oleh Nafan berdasarkan analisa teknikal, untuk dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain sebagai berikut.

- ADRO, dengan akumulasi beli pada level 1.010–1.040, dengan target harga secara bertahap di level 1.120, 1.225 dan 1.380. Support: 975.
- ASII, dengan akumulasi beli saat sedang lemah pada area level 6.400–6.500, dengan target harga secara bertahap di level 6.750, 7.000, 7.200, 7.600 dan 8.000. Support: 6.300.
- BBCA, dengan akumulasi beli pada area level 29.300–30.000, dengan target harga secara bertahap di level 30.300, 30.725 dan 32.400. Support: 29.050.
- BBNI, dengan akumulasi beli pada area 7.800–8.000, dengan target harga di level 8.250, 8.625, 9.075 dan 9.800. Support: 7.800 & 7.500.
- PTBA, dengan akumulasi beli pada area level 2.350–2.450, dengan target harga secara bertahap di level 2.620, 2.730 dan 3.400. Support: 2.350 & 2.000.
- SCMA, dengan akumulasi beli pada saat harga melemah pada area 1.230–1.250, dengan target harga secara bertahap di level 1.345 dan 1.470. Support: 1.160.
- UNTR, dengan akumulasi beli pada area 20.400–20.600, dengan target harga secara bertahap di 21.575, 23.875 dan 25.500. Support: 19.800.

(Baca: Rating Utang Terancam Tak Layak Investasi, Saham Agung Podomoro Anjlok)

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...