Ekonomi Tumbuh Melambat, Hari ini IHSG Ditutup Anjlok 2,59%
(Baca: IHSG Hari ini Diprediksi Menguat, Saham BUMN Direkomendasikan)
Pertikaian antara Korea Selatan dan Jepang dinilai Nico berpotensi mengancam dan merusak hubungan keamanan dan rantai pasokan global. Hal itu lantaran Presiden Korea Selatan, Moon Jae In menyebut Jepang sembrono dalam pidato Nasional yang berencana untuk mencoret Korea Selatan dari daftar perdagangan yang dipercaya.
"Artinya, Korea Selatan telah dihapus dari daftar tujuan ekspor yang terpercaya," kata Nico.
Tidak hanya itu, sentimen perang dagang antara Amerika Serikat dengan Tiongkok juga menjadi sentimen ke pasar modal Asia. Perkembangan terbaru, Presiden AS Donald Trump untuk mengenakan kenaikan tarif impor lanjutan sebesar 10% terhadap US$ 300 miliar barang impor Tiongkok yang selama ini belum tersentuh perang dagang.
Juru Bicara Kementrian Luar Negeri Tiongkok, Hua Chunying pun menyampaikan pendapat resmi Tiongkok terkait dengan rencana tarif baru tersebut. Menurut Hua, sudah saatnya bagi AS untuk membuktikan kepada dunia bahwa pembicaraan mengenai perdagangan dapat dilanjutkan. Dia menilai langkah Trump ini dapat memukul konsumen AS secara langsung terkait dengan kenaikkan tarif tersebut.
(Baca: Belum Penuhi Porsi Saham Publik Minimal, BEI Suspensi AirAsia)
Analis Binaartha Sekuritas, Muhammad Nafan Aji juga senada dengan Nico terkait memanasnya perang dagang antara AS dengan Tiongkok. Tidak hanya itu Nafan menambahkan, krisis di Hong Kong yang makin memanas, juga menambah sentimen pada pasar modal dalam negeri maupun wilayah Asia lainnya.
Hal tersebut terkait dengan aksi mogok massal yang membuat sekitar 200 penerbangan dibatalkan di tengah aksi protes antipemerintah. "Itu sentimen yang paling utama," kata Nafan.