Indonesian Tobacco Bidik Laba Bersih Rp 12 M dari Ekspansi Produksi

Image title
4 Juli 2019, 12:44
Warga menjemur tembakau rajangan di lapangan Desa Ngadimulyo, Kedu, Temanggung, Jateng, Rabu (13/9).
ANTARA FOTO/Anis Efizudin
Warga menjemur tembakau rajangan di lapangan Desa Ngadimulyo, Kedu, Temanggung, Jateng, Rabu (13/9).

Dia menjelaskan, potensi pasar domestik masih sangat besar, yang mana pasar di Pulau Jawa sendiri menurutnya masih banyak yang belum dijajaki. "Sehingga banyak daerah yang kami garap, bahkan Pulau Jawa itu akan kami kerjakan pasar domestik," katanya.

Emiten industri dan perdagangan tembakau memproduksi sejumlah tembakau dengan merek Manna, Kuda Terbang, Roda Terbang, maupun Djago Tarung, didistribusikan ke pelbagai wilayah.

(Baca: Penjualan Turun, Pendapatan dan Laba Sampoerna Tetap Naik)

Skala bisnis perusahan meliputi Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Sumatera, Maluku, Nusa Tenggara, maupun Papua. Penjualan terbanyak berada di Papua dengan berkontribusi kepada pendapatan sebesar Rp 93,7 miliar pada 2018. Sementara ekspor, produk perseroan sudah didistribukan ke Malaysia, Singapura dan Jepang. 

Meski persentase ekspor masih 5% dari total penjualan, tapi ke depan perusahaan menyatakan bakal memperbesar pangsa ekspor lewat penjajakan ke India dan Tiongkok. 

(Baca: Kebijakan Pembatalan Kenaikan Cukai Rokok Dinilai Antiklimaks)

Ekspansi tersebut akan dilakukan dengan skema kemitraan dengan perusahaan lokal tersebut untuk membantu pemasaran dan distribusi. "Ke luar negeri untuk kerja sama karena produk tembakau rokok ini harus dikerjakan dengan intensif, jadi perlu partner yang baik di sana," kata Djonny.

Namun dia belum bisa memastikan kapan ekspansi tersebut dilakukan.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...