Jelang Pengumuman Bunga Acuan BI dan The Fed, IHSG Bergerak Positif
Indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini, Selasa (18/6) mengawali perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kenaikan 4,61 poin atau 0,07% menjadi 6.195,13. Sementara Indeks LQ45 bergerak naik 1,1 poin atau 0,11% ke level 981,39.
IHSG semakin memperkuat laju positifnya tak lama setelah perdagangan dimulai. Hingga pukul 09.45, IHSG naik 30,14 poin atau 0,49% ke posisi 6.220,66. Sementara itu bursa saham utama Asia lainnya mengawali perdagangan dari zona merah di tengah kehati-hatian investor jelang pengumuman bunga acuan The Fed.
Indeks Shanghai turun 0,25%, Hang Seng naik 0,15%, dan Nikkei turun 0,3%. Kendati demikian, setelah perdagangan dimulai indeks Shanghai berangsur naik 0,11% dan Hang Seng naik 0,52%. Hanya Nikkei yang masih bergerak di zona merah, terkoreksi 0,27%.
Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah mengatakan pergerakan IHSG hari ini akan dipengaruhi sentimen global terutama jelang pertemuan bank sentral AS.
(Baca: Sahamnya Lama Dibekukan, Dua Perusahaan Terancam Didepak dari Bursa)
"Menanti pertemuan The Fed yang diwarnai ketidakpastian di pasar global, dapat berdampak bagi IHSG. Sentimen global ini menjadi salah satu faktor penyebab potensi rendahnya volatilitas IHSG pada hari ini," ujar Alfiansyah dalam risetnya hari ini.
Jelang rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pekan ini, kabar mengenai The Fed memangkas suku bunganya, Fed Fund Rate (FFR), kian redup. Pertimbangan The Fed kemungkinan tidak akan memangkas suku bunga, karena The Fed dinilai tidak ingin terlihat terlalu dipengaruhi oleh pasar keuangan dan kritikan Presiden AS Donald Trump.
"Sisi lain, nampaknya The Fed berupaya agar keputusannya pada bulan Desember lalu yang menaikkan suku bunga acuan FFR, tidak terlihat seperti kesalahan kebijakan karena menurunkan kembali suku bunganya," kata Alfiansyah.
Sementara itu dari dalam negeri Bank Indonesia juga akan menentukan suku bunga acuannya dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI selama dua hari kedepan. Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan bahwa BI melihat ruang untuk memangkas suku bunga acuannya, BI 7 Days Repo Rate, namun perlu memantau kondisi pasar keuangan global dan neraca pembayaran.
Hingga berita ini ditulis, pada pukul 10.00, transaksi saham di BEI mencapai Rp 1,71 triliun dari 3,79 miliar lembar saham yang ditransaksikan oleh investor. Sebanyak 165 saham bergerak naik, 130 saham turun, dan 132 saham bergerak mendatar.
Sementara itu investor asing pagi ini membukukan penjualan bersih saham sebesar Rp 45,05 miliar di seluruh pasar, yakni Rp 11,48 miliar di pasar reguler dan Rp 33,57 miliar di pasar negosiasi dan tunai.
(Baca: Spekulasi BI akan Pangkas Bunga Acuan pada Pekan Depan Makin Menguat)