Perusahaan Investasi Milik Sandiaga Uno Rugi Rp 6,2 T Tahun Lalu

Image title
27 Maret 2019, 01:00
Sandiaga Uno
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Cawapres nomor urut 02 Sandiaga Uno tiba untuk mengikuti Debat Capres Putaran Ketiga di Hotel Sultan, Jakarta, Minggu (17/3/2019). Debat Capres Putaran Ketiga yang menampilkan kedua Cawapres tersebut bertemakan Pendidikan, Kesehatan, Ketenagakerjaan serta Sosial dan Kebudayaan.

Saat ini, total aset perusahaan sebesar Rp 20,1 triliun. Aset tersebut diatribusikan ke perusahaan investasi yang fokus pada tiga sektor utama, yaitu sumber daya alam, infrastruktur dan konsumen barang dan jasa.

Lalu, perusahaan mencatatkan pendapatan Rp 1,14 triliun dari dividen, bunga, dan investasi lainnya. Capaian tersebut menurun 25,5% dari penghasilan pada 2017, yang senilai Rp 1,53 triliun. Secara spesifik, pendapatan dari dividen sebesar Rp 900 miliar yang diperoleh dari enam perusahaan investasi pada 2018.

(Baca: Belum Dapat Donasi, Sandiaga Kembali Jual Saham Saratoga Rp 64 Miliar)

Meski menurun, menurut Michael hasil ini menunjukkan kinerja operasional dan bisnis yang kuat dari perusahaan investasi. "Tidak hanya pertumbuhan pendapatan dividen selama bertahun-tahun, tetapi yang lebih penting, diversifikasi perusahaan investasi yang berkontribusi pada dividen," kata dia.

Chief Financial Officer (CFO) Saratoga Lany Wong menambahkan, kinerja perusahaan dipengaruhi oleh sejumlah aksi korporasi perusahaan investasi melalui akuisisi dan divestasi di sektor Sumber Daya Alam (SDA) dan konsumer. Ke depan, Saratoga terus mendorong investasi-investasi baru, baik secara langsung maupun lewat perusahaan investasi.

Selain itu, Saratoga akan tetap fokus di tiga sektor utama. Namun mereka juga terbuka terhadap peluang-peluang baru, seperti hinvestasi di sektor teknologi. "Di tengah dinamika bisnis yang akan terus berlangsung, kami harapkan portofolio bisnis Saratoga akan tetap solid dan tumbuh secara berkelanjutan,” ujar dia.

Sebelumnya, Sandiaga Salahuddin Uno  menjual saham miliknya di  Saratoga Investama Sedaya pada 6 Desember 2018. Lalu, ia kembali menjual 17,05 juta unit sahamnya di Saratoga senilai Rp 64,38 miliar pada 14 Desember 2018. Dia mengakui, langkah tersebut dilakukan untuk membiayai kampanyenya.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...