Defisit Neraca Dagang Tekan IHSG Turun 0,34% Pada Sesi I

Happy Fajrian
15 Februari 2019, 14:21
Bursa saham
ANTARA FOTO/M. Agung Rajasa
Beberapa siswa berfoto dengan latar pergerakan IHSG di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Januari 2019, neraca perdagangan Indonesia defisit US$ 1,16 miliar, melebar dari realisasi defisit perdagangan periode Desember 2018 sebesar US$ 1,03 miliar. Angka tersebut juga lebih besar dibanding defisit neraca perdagangan Januari 2018 yang tercatat sebesar US$ 760 juta.

Sementara itu dari sentimen eksternal, perundingan dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok dikabarkan tidak berjalan dengan lancar. Bloomberg memberitakan bahwa perundingan tersebut tidak berjalan baik karena AS dan Tiongkok gagal menjembatani perbedaan tuntutan Presiden AS Donald Trump terkait reformasi struktural ekonomi Tiongkok.

(Baca: BNP Paribas Proyeksi Bursa Saham Indonesia Bullish, IHSG Capai 6.900)

Sebelumnya, Trump dikabarkan bersedia menunda tenggat waktu berakhirnya gencatan senjata tarif pada 1 Maret, diperpanjang hingga 60 hari kedepan. Namun penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow, dikutip dari Reuters, mengatakan bahwa belum ada keputusan untuk perpanjangan waktu tersebut.

Sebelumnya, diturunkannya rekomendasi pasar saham Indonesia oleh lembaga riset internasional Credit Suisse membuat investor domestik panik sehingga menekan laju IHSG turun cukup dalam. Berbeda dengan JP Morgan yang menilai pasar saham Indonesia dan sejumlah pasar negara berkembang lainnya akan tumbuh hingga dua digit tahun ini.

BNP Paribas Investment Partners juga memiliki proyeksi yang positif terhadap pasar saham dan obligasi INdonesia tahun ini. Mereka meprediksi IHSG trennya bullish dan akan menembus level 6.900 tahun ini. Melihat adanya perbedaan view tersebut, Direktur BEI Inarno Djajadi menilai hal tersebut merupakan hal yang biasa terjadi.

(Baca: Dirut BEI: Beda Prospek Pasar JP Morgan dan Credit Suisse Hal Biasa)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...