Rekomendasi Credit Suisse Picu "Kepanikan", IHSG Merosot 1,06%

Happy Fajrian
12 Februari 2019, 19:43
Bursa Efek Indonesia (BEI)
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Papan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta Selatan (28/12).

Indeks harga saham gabungan (IHSG) menutup perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) hari ini, Selasa (12/2), terkoreksi 1,06% ke level 6.426,32. Sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak turun 1,17% ke posisi 1.008,82.

Analis Panin Sekuritas William Hartanto mengatakan, aksi jual yang dilakukan pelaku pasar disebabkan penurunan rekomendasi terhadap pasar saham Indonesia menjadi 10% (underweight) dari sebelumnya 20% (overweight) oleh perusahaan sekuritas global Credit Suisse.

"Awalnya secara teknikal IHSG hanya menutup gap pada 6.460 dan berhasil setelah ditutup sempat "rebound" sedikit. Namun kondisi diperparah dengan adanya kabar saham-saham di Indonesia di "downgrade" oleh salah satu sekuritas asing sehingga IHSG menurun agak "overdosis"," ujar William di Jakarta, Selasa (12/2).

(Baca: Lihat Pengalaman, Stanchart Sebut Investasi Saham Menarik Saat Pemilu)

Dia menilai penurunan IHSG menjadi anomali karena terjadi di tengah bursa Asia yang mayoritas mengalami kenaikan. Indeks Shanghai naik 0,68%, Hang Seng naik 0,10%, Nikkei melesat 2,61%, dan Kospi naik 0,45%. Sedangkan indeks yang terkoreksi yaitu Strait Times turun 0,16%, PSEi turun 0,64%, dan KLCI turun 0,07%.

Penurunan IHSG juga tidak sebanding dengan nilai penjualan saham yang relatif minim dan lebih mengarah kepada kepanikan pelaku pasar lokal. "Koreksi ini tidak sebanding dengan net sell asing, ini lebih pada panic selling saja karena efek berita tersebut," kata William.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...