IHSG Dibuka Positif Sentuh Level 6.500, Berpotensi Terus Melaju
Indeks harga saham gabungan (IHSG) mengawali perdagangan pekan ini, Senin (28/1), naik 0,09% ke level 6.488,90. IHSG sempat menembus level psikologis 6.500, tepatnya 6.500,25 tak lama setelah perdagangan saham dimulai. Namun setelah itu IHSG bergerak turun. Hingga pukul 10.00 IHSG ada pada level 6.484,61.
IHSG masih berpotensi untuk naik pekan ini. Ada beberapa sentimen domestik yang berpotensi mendorong kinerja IHSG lebih tinggi. Pertama, investasi asing diyakini masih akan terus mengalir ke Indonesia melalui pasar saham yang didorong oleh kondisi fundamental ekonomi Indonesia yang relatif stabil.
Analis Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, laju IHSG yang terus mengalami peningkatan sejak awal tahun ini masih akan berlanjut pekan ini. William memperkirakan, IHSG akan bergerak pada kisaran 6.318 hingga 6.542 hari ini. "Aksi investor asing yang terus masuk ke pasar modal dalam negeri ini menjadi salah satu penopangnya, didorong fundamental ekonomi yang stabil," ujarnya kepada Katadata.co.id.
(Baca: IHSG Lanjutkan Tren Positif di Pekan Keempat, Dana Asing Melambat)
Sentimen berikutnya adalah laporan keuangan tahunan emiten yang sudah mulai dirilis. Laporan keuangan tersebut dapat menjadi katalis bagi pergerakan IHSG. Sore ini bank pelat merah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) akan mengumumkan kinerja keuangannya untuk tahun buku 2018.
"Kami positif terhadap pergerakan IHSG minggu ini didorong oleh rilis laporan keuangan tahunan yang dapat menjadi katalis bagi indeks," kata Kepala Riset Valbury Sekuritas Alfiansyah.
Sementara itu dari sisi eksternal, penutupan pemerintahan (government shutdown) di Amerika Serikat (AS) akhirnya berakhir setelah berlangsung selama 35 hari. Presiden AS Donald Trump menyetujui anggaran belanja untuk tiga pekan kedepan, tanpa membahas anggaran untuk membangun tembok perbatasan AS-Meksiko.
Kendati demikian, berahirnya government shutdown ini diperkirakan hanya akan sementara. Trump menyatakan shutdown akan dilakukan kembali pada 15 Februari mendatang, jika dia tidak puas dengan hasil negosiasi terkait anggaran pembangunan tembok pembatas dengan kongres.
Trump juga mengancam akan memberlakukan kondisi darurat nasional untuk mendapatkan uang pembangunan tembok tersebut yang dapat dilakukan tanpa persetujuan anggota kongres AS.
(Baca: Ini 10 Saham Terbaik Pekan ke-4 Januari, Ada yang Cuan Sampai 200%)
"Kita benar-benar tidak memiliki pilihan selain membangun tembok yang kuat. Kalau kami tidak mendapatkan negosiasi yang adil dari kongres, pemerintahan akan tutup (kembali) pada 15 Februari, atau saya akan menggunakan kekuasaan yang diberikan saya berdasarkan konstitusi AS untuk menyatakan ini kondisi darurat nasional," ancam Trump dikutip dari Reuters.
Selain itu, akhir bulan Januari ini The Fed juga akan mengumumkan kebijakan bunga acuannya, Fed Fund Rate (FFR). Namun pasar sudah memprediksi The Fed tidak akan menaikkan suku bunga acuannya terlalu tinggi. Pasar pun sudah "price in" ekspektasinya terhadap kebijakan suku bunga The Fed.
Sejalan dengan IHSG, bursa regional Asia juga bergerak menghijau pagi ini, Strait Times naik 0,08%, Shanghai naik 0,32%, Hang Seng naik 0,34%, PSEi naik 0,89%, serta Kospi naik 0,16%. Hanya Nikkei dan KLCI yang sementara ini bergerak di zona merah. Nikkei turun 0,42%, dan KLCI turun 0,11%.