BI Turunkan Suku Bunga, Analis Khawatir Laju IHSG Tertahan

Miftah Ardhian
23 Agustus 2017, 17:15
IHSG DITUTUP MENGUAT 18,69 POIN
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Menurut Reza, pergerakan IHSG tidak bisa diprediksi hanya berdasarkan hitung-hitungan statistik. Perlu juga melihat kondisi pasar rill di lapangan. Karena pergerakannya dipengaruhi oleh sikap dan psikologis pelaku pasar itu sendiri, termasuk pihak yang memiliki dana besar untuk menggerakkan harga.

Sebelumnya, Asosiasi Analis Efek Indonesia (AAEI) merasa optimistis laju IHSG sepanjang tahun ini akan menembus 6.000. Alasannya, ekonomi Indonesia secara makro menunjukan kualitas yang baik dan risiko dari luar negeri pun sudah diantisipasi pelaku pasar. Saat ini, IHSG masih bergerak di angka 5.700-5.800. (Baca: Ekonomi Stabil, Asosiasi Analis Optimistis IHSG Tahun Ini Tembus 6.000)

Analis First Asia Capital David Sutyanto menjelaskan perekonomian Indonesia cenderung menunjukan kondisi yang baik. Data makro ekonomi seperti pertumbuhan ekonomi diperkirakan mencapai 5,1 persen dan inflasi yang cukup rendah, Produk Domestik Bruto (PDB) terus nai, disertai oleh penurunan tingkat kemiskinan.

Beberapa faktor ini membuat Indonesia akan menarik di mata investor. "Target 2017, di mana IHSG berada di angka 6.000 bisa tercapai," ujar David.

Sementara Analis Investa Saran Mandiri Hans Kwee mengingatkan dampak dari kebijakan luar negeri Amerika Serikat (AS) akan sedikit menghambat. Normalisasi neraca akan membuat negara adidaya tersebut berupaya untuk menarik modal warganya di negara lain, kembali ke AS.

Bank Sentral AS The Federal Reserve (The Fed) pun berencana menaikan suku bunga guna menarik kembali dana masuk ke negaranya. Meski begitu, kata Hans, kenaikan suku bunga The Fed sudah dikomunikasikan sejak lama. Sehingga, dampak yang ditimbulkan akan bisa diredam.

Kemudian, perekonomian negara-negara Eropa pun masih belum naik signifikan. Dengan demikian, belum akan berpengaruh besar ke perekonomian Indonesia, terutama ke pasar modal. "Eropa cukup bersahabat. Sedangkan, kebijakan The Fed menaikan suku bunga yang diperkirakan akan terjadi di bulan September sudah diantisipasi pelaku pasar," ujar Hans.

Halaman:
Reporter: Miftah Ardhian
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...