Aneka Gas Industri Resmi Masuk Bursa Saham

Anggita Rezki Amelia
28 September 2016, 15:01
Blok migas
Katadata

Rachmat mengatakan saat ini belum memiliki rencana untuk menambah pabrik. Tapi ke depan, perusahaannya akan menambah jumlah produksi. Saat ini produksi masih sekitar 68 persen dari semua kapasitas yang ada. (Baca: Serapan Gas untuk Domestik Masih di Bawah Nilai Kontrak).

AGII juga belum berniat untuk melakukan ekspansi ke luar negeri. Mereka masih berfokus menggarap pasar domestik. Menurut Rachmat, perusahaannya memiliki pangsa pasar dalam negeri sebesar 30 persen.

Rachmat mengatakan, dengan banyaknya proyek pembangunan infrastruktur, kebutuhan gas masih ada. Apalagi AGII memiliki lima klasifikasi  industri yang bisa digarap.

Pertama, industri yang bergerak di bidang infrastruktur seperti pembangunan baja atau fasilitas pengolahan dan pemurnian mineral (smelter). Kedua, AGII menyasar rumah sakit untuk menjual tabung gas oksigen. Bahkan Rachmat mengklaim sebanyak 80 persen rumah sakit di Indonesia merupakan klien AGII.

Ketiga, industri yang bergerak di bidang makanan dan minuman. Keempat, industri petrokimia, dan terakhir industri yang bergerak di bidang otomotif.  "Makanya ada beberapa indikator yang membuat saham perseroan diburu yaitu mayoritas investor AGII berasal dari asing," kata dia. (Baca: Genting Oil Masih Kesulitan Jual Gas Kasuri)

Tahun ini AGII menargetkan bisa membukukan laba sekitar Rp 80 miliar. AGII menjumlahkan total belanja modal (capital expenditure)  selama 2016 - 2017 sebesar Rp 300 miliar. Tahun ini, biaya modal yang dikeluarkan baru Rp 50 - 60 miliar. "Tahun depan baru kira-kira seratusan miliar," kata dia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...