Indosat Incar Rp 9 Triliun dari Penerbitan Obligasi
Penerbitan obligasi ini, kata dia, untuk mengantisipasi gejolak nilai tukar yang mungkin terjadi pada tahun depan. Terutama setelah bank sentral Amerika menaikkan suku bunga.
?Kami melihat masalah ke depan, risiko yang akan dihadapi besar. Terutama, dengan adanya kenaikan Fed rate. Kami tidak ingin ini berdampak ke net profit,? ujar Stefan saat paparan publik, di Jakarta, Kamis (6/11).
Dia menjelaskan, bahwa saat ini merupakan waktu yang tepat untuk menerbitkan obligasi. Sebab, beberapa risiko seperti pemilihan umum (pemilu) dan politik yang mulai berkurang.
Direktur Utama Indosat Alexander Rusli menambahkan, pemilihan waktu juga karena nilai tukar rupiah yang mulai membaik di akhir tahun ini. Hal ini akan membuat kupon yang diberikan tidak terlalu tinggi. ?Jadi timing (waktu) juga menjadi pertimbangan kami,? kata dia.
PT Pemeringkat Efek Indonesia telah memberikan peringkat AAA (idn) untuk obligasi dan AAA (idn) syariah untuk sukuk ijarah.
Dalam aksi korporasi ini perseroan telah menunjuk PT BCA Sekuritas, PT DBS Vickers Securities Indonesia, PT Danareksa Sekuritas, PT HSBC Securities Indonesia, dan PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi penawaran obligasi dan sukuk Indosat.
Untuk masa penawaran umum pada 3-5 Desember 2014, penjatahan pada 6 Desember 2014, distribusi pada 10 Desember 2014, dan pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 11 Desember 2014.