IHSG Diprediksi Melemah, Dipicu Kekhawatiran Peningkatan Kasus Corona
Indeks harga saham gabungan (IHSG) diprediksi kembali melemah pada perdagangan hari ini, Jumat (12/6). Sebelumnya, indeks ditutup melemah pada perdagangan Kamis (11/6) di level 4.854.75.
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mengatakan, pelemahan IHSG disebabkan karena pelaku pasar menahan diri imbas keputusan bank sentral Amerika Serikat (AS) The Federal Reserve yang menahan suku bunga di level 0,25%.
"Ini mencerminkan perekonomian global belum akan pulih setelah pandemi virus corona. Selain itu, dari dalam negeri masih ada kekhawatiran penambahan kasus baru," kata Dennies, dalam risetnya, dikutip Jumat (12/6).
Dennies memprediksi support pertama IHSG berada di level 4.800, dan support kedua berada di level 4.746. Artinya, jika IHSG menyentuh level support pertama, maka pergerakan akan menguji ke level support kedua.
Sementara untuk resistance, ia memprediksi pergerakan IHSG akan menguji resistance pertama di level 4.919. Jika ternyata indeks mampu menyentuh level ini, maka pergerakannya bisa menguji resistance kedua di level 4.984.
Dennies menilai, saham-saham yang dapat dicermati oleh investor pada perdagangan hari ini antara lain, PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), PT Barito Pacific Tbk (BRPT), dan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM).
Pelemahan IHSG juga diprediksi oleh Analis Binaartha Sekuritas M. Nafan Aji Gusta Utama. Secara teknikal, indekator moving average convergence divergence (MACD) menunjukkan sinyal positif, namun indikator stochastic dan relative strength index (RSI) bergerak turun.
(Baca: Saham Bank BUMN Rontok hingga 6%, IHSG Anjlok 1,34% ke Level 4.854,75)
"Di sisi lain, terlihat pola three black crows candlestick pattern yang mengindikasikan adanya potensi koreksi lanjutan pada pergerakan IHSG," kata Nafan.
Nafan memproyeksi IHSG akan menguji level support pertama di 4.778,71 dan level support kedua di 4.717,91. Sedangkan, resistance indeks diprediksi berada di rentang 4.975,54 hingga 5.097,14.
Adapun, saham yang dapat menjadi pertimbangan investor antara lain PT Adaro Energy Tbk (ADRO), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI), dan PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk (INKP). Selain itu, investor juga bisa mencermati saham PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) dan PT Matahari Department Store Tbk (LPPF).
Pendapat senada juga diutarakan Analis Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi. Menurutnya, secara teknikal IHSG mengarah ke level support moving average 20 hari, yang berada di kisaran 4.734. Kemudian, indikator stochastic dan RSI memberikan signal yang masih negatif dengan pola konfirmasi golden-cross serta bearish reversal momentum.
"Secara momentum IHSG masih berpotensi melemah hingga pengujian support tergambar pada Indikator MACD yang bergerak negatif pada histogram. Oleh sebab itu, kami memprediksi indeks masih dalam tekanan, dengan pergerakan di kisaran 4.734-4.892," ujar Lanjar.
Saham-saham yang dapat dicermati investor pada perdagangan hari ini antara lain, PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), PT Bank Permata Tbk (BNLI), PT Barito Pacific Tbk (BRPT), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN), dan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk (HMSP).
Selain itu, investor juga bisa mencermari saham PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS), PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM), dan PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA).
(Baca: Bursa Asia & IHSG Memerah Terseret Prospek Suram Pemulihan Ekonomi AS)