Kinerja Pengelola Retail Besar dan Mal Kian Tertekan Saat PSBB Jakarta

Safrezi Fitra
11 September 2020, 21:01
mal, mall, pusat perbelanjaan, emiten pengelola mal, lippo, pakuwon, ciputra, sumarecon, plaza indonesia, saham, bursa
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Suasana pusat perbelanjaan di Mall Senayan City, Jakarta Pusat, Selasa (9/6/2020). Mall di DKI Jakarta akan beroperasi kembali pada masa transisi Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) dengan menerapkan protokol kesehatan dan pembatasan jumlah pengunjung hingga 50 persen dari kapasitas total.

Sementara Direktur Keuangan dan Sekretaris Perusahaan PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) Minarto Basuki mengatakan sumber pendapatan perusahaan terbagi dua. Pertama, recurring, yakni bisnis pusat perbelanjaan, perkantoran, dan hotel. Kedua, development, yakni perumahan, apartemen, dan penjualan perkantoran. “Kedua sumber itu selama ini balance (seimbang) di kisaran 50:50 terhadap total pendapatan perusahaan,” ujarnya.

Di antara kedua sumber pendapatan tersebut, recurring yang paling berdampak dari kebijakan PSBB yang diberlakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Pengelola mal Kota Casablanca dan Gandaria City ini tercatat mengalami penurunan pendapatan Semester I-2020 hingga 43,7%, menjadi 1,97 triliun.

Minarto mengatakan semua pengelola mal pasti berharap mal masih bisa tetap buka. Namun, perseroan akan tetap patuh pada kebijakan pemerintah. Saat ini, semua pengelola pusat perbelanjaan masih menunggu seperti apa peraturan gubernur dan petunjuk pelaksanaan PSBB di DKI Jakarta.

Dia juga belum bisa menjawab bagaimana prediksi penurunan pendapatan perseroan sampai akhir tahun ini. “Kami masih menghitung,” ujarnya.

Kinerja Saham Emiten Pengelola Mal

Pergerakan saham emiten-emiten sepanjang tahun ini anjlok sangat dalam. Dari 10 emiten, seluruhnya mencatat penurunan harga saham. Penurunannya sejak awal tahun hingga 11 September tahun ini berada dalam rentang 10-73%.

Matahari Departement Store tercatat mengalami penurunan paling besar, yakni 73,04%. Sedangkan saham emiten yang penurunannya rendah hanya Megapolitan Development, yakni 10,7%. Anjlok harga saham-saham emiten pengelola pusat perbelanjaan ini salah satunya terkait kinerja keuangan yang rendah sepanjang tahun ini, akibat pendemi Covid-19.

Analis Mirae Asset Sekuritas Christine Natasya merekomendasikan membeli saham-saham emiten pengelola pusat perbelanjaan pada saat harga yang sedang rendah saat ini. Dengan harapan angka penyebaran virus corona sudah mencapai puncak dan vaksin Covid-19 sudah distribusikan, bisnis pusat perbelanjaan akan kembali normal.

"Karena kami melihatnya untuk 2021. Tidak mungkin PSBB diberlakukan hingga tahun depan," ujarnya kepada Katadata.co.id, Jumat (11/9).

Meski begitu, masih ada peluang harga saham-saham pengelola pusat perbelanjaan bisa naik tahun ini. Kenaikan saham saham ini bisa terjadi jika ada sentimen positif, salah satunya kebijakan pemerintah. Menurutnya sentimen positif bisa terjadi jika pemerintah merelaksasi PSBB.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...