Operasional Belum Normal, Kerugian Matahari Membengkak
Kerugian Matahari semakin besar karena harus menanggung beban keuangan dengan nilai bersih Rp 34,79 miliar dari tanggungan sebelumnya Rp 49,72 miliar. Beban ini yang akhirnya menggerus profitabilitas perusahaan.
Dalam tiga bulan pertama tahun ini, Matahari telah mengambil sejumlah langkah sebagai antisipasi atas dampak situasi Covid-19. Seperti mempersiapkan persediaan untuk penjualan momen ramadan dan lebaran secara berhati-hati. Lalu, menggulirkan program pemasaran ramadan dan lebaran lebih awal.
"Memastikan kecukupan likuiditas dengan pinjaman bank sebesar Rp 480 miliar pada akhir Maret 2021 dan mendapatkan tambahan lokasi bazar baru," kata manajemen dalam laporan keuangan.
Rumor Kedatangan Investor Digital
Manajemen Matahari menyampaikan telah menjadi perhatian terdapat rumor pasar yang beredar mengenai investasi ke Matahari Department Store oleh beberapa investor atau pemain digital. Manajemen Matahari dengan ini menegaskan tidak mengetahui dan tidak dalam diskusi dengan investor atau pemain digital terkait.
"Manajemen juga telah membahas hal ini dengan pemegang saham kami, dan mereka juga telah mengkonfirmasi bahwa tidak ada diskusi atas hal tersebut," kata manajemen dalam keterbukaan informasi.
Manajemen menekankan perlunya berhati-hati saat bertransaksi saham dan berharap dapat memberikan informasi terbaru bisnis yang lebih lengkap sebagai bagian dari pengumuman pendapatan pada kuartal I 2021.