IHSG Masih Dalam Tekanan Lonjakan Kasus Covid-19, ini Saham Pilihannya
Indeks harga saham gabungan (IHSG) diperkirakan masih berada dalam tekanan pada perdagangan Kamis (15/7). Sejak dua hari sebelumnya, indeks turun secara akumulatif hingga 1,62% ke level 5.979,21 pada penutupan perdagangan Rabu (14/7).
Kepala Riset Reliance Sekuritas Indonesia Lanjar Nafi mengatakan, tren koreksi IHSG tersebut disebabkan investor yang mempertimbangkan kenaikan inflasi Amerika Serikat terhadap keluarnya aliran modal asing.
"Arus keluar tersebut mengiringi penurunan kepercayaan investor akibat kasus Covid-19 yang naik signifikan," kata Lanjar dalam riset tertulisnya.
Lanjar mengatakan, secara teknikal IHSG bergerak melemah di bawah level psikologis 6.000. Namun, indeks masih tertahan di level support rata-rata pergerakan 50 hari (MA50). Sehingga pergerakannya berpeluang mencoba bertahan dan kembali di level psikologis.
Namun, indikator stochastic dan RSI bearish menjadi pemberat pergerakan IHSG pada hari ini. Berdasarkan hasil analisis tersebut, Lanjar menilai IHSG hari ini diprediksi bergerak mencoba bertahan dengan area support dan resisten di level 5.951 dan 6.018.
Lanjar mengatakan, investor akan menanti sejumlah sentimen, seperti keputusan moneter Bank of Korea, pertumbuhan ekonomi triwulan II-2021 Tiongkok, indikator ekonomi utama, dan lainnya.