Perusahaan Properti Hong Kong Gagal Bayar, Indeks Hang Seng Anjlok

Lavinda
Oleh Lavinda
20 September 2021, 14:56
Properti, Hong Kong, Indeks, Bursa, Saham
ANTARA FOTO/REUTERS/Tyrone Siu/ama/cf
Tyrone Siu Seorang pria memakai masker pelindung saat ia berjalan melewati layar yang menampilkan harga saham Hang Seng Index saat perdagangan pagi, menyusul penyebaran virus korona (COVID-19), di Hong Kong, China, Jumat (13/3/2020).

"Akan ada penurunan lebih lanjut, kecuali para pemimpin memberikan sinyal yang jelas tentang Evergrande atau mengurangi tindakan kerasnya pada sektor real estat," kata Tse dikutip dari The Straits Times, Senin (20/9).

Perhatian sekarang tertuju pada pembayaran kembali utang China Evergrande, dengan bunga pinjaman bank dan dua obligasi yang jatuh tempo pada pekan ini.

Salah satu kreditur yang dikutip oleh perusahaan keuangan China Caixin Global Monday memperkirakan ada 99,99% kemungkinan Evergrande tidak akan dapat membayar bunga yang jatuh tempo pada kuartal III 2021.

Pada akhir Juni, pengembang properti memiliki total kewajiban hampir 2 triliun Yuan. Jumlah ini kira-kira setara dengan dua% dari Produk Domestik Bruto (PDB)  China.

Tumpukan utang raksasa membantu mendorong ekspansi besar-besaran Evergrande, yang dimulai dengan ledakan properti tahun 1990-an. Hal ini berlangsung hingga Beijing beralih memangkas pertumbuhan leverage di sektor properti dengan memperkenalkan pembatasan pada 2020.

Meskipun sebagian besar bergerak di bidang real estat, China Evergrande juga memulai diversifikasi bisnis dengan membeli klub sepak bola Guangzhou FC, membuka taman hiburan, dan mendirikan air mineral Evergrande Spring. Perusahaan juga berinvestasi dalam bidang pariwisata, operasi digital, asuransi, dan kesehatan.

Kendati demikian, bisnis perusahaan menjadi tidak stabil ketika China menindak pengembang dalam upaya untuk memaksa mereka melepaskan utang. Pemerintah menetapkan larangan menjual properti sebelum bangunan selesai.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...