Cara Mudah Memulai Berinvestasi Saham bagi Investor Pemula
RDN Bank Jago juga menawarkan keunggulan lainnya, berupa kemudahan pengisian dana (top up). Nasabah bisa melakukannya secara real time hanya dengan memindahkan dana dari Kantong Utama Bank Jago (Pocket) ke Kantong RDN di aplikasi Jago. Saat itu juga, investor sudah bisa memulai melakukan jual-beli saham.
Tips Membeli Saham bagi Investor Pemula
Membeli saham kendati bisa dilakukan secara santai dan waktunya fleksibel, tapi tetap saja harus dilakukan secara cermat dan hati-hati. Sebab, membeli saham adalah berinvestasi, yang pada dasarnya harus bisa menghasilkan keuntungan (return) bagi pelakunya.
Return berinvestasi saham jauh lebih tinggi dibanding menabung menabung di bank atau menyimpan dalam celengan di rumah. Tapi, bermain atau berinvestasi saham risikonya lebih tinggi dibanding menabung. Tak mengherankan bila banyak orang menyebut bermain saham itu high risk, but high return.
Bagi investor yang sudah sering bermain dan jago bermain saham, tentu risiko tinggi tersebut jadi tantangan atau bahkan menjadi seni tersendiri. Namun, bagi investor pemula, risiko tersebut tentu harus dikelola.
Agar aman, bagi investor pemula ada sejumlah tips untuk memulai berinvestasi. Setidaknya ada lima tips yang bisa diperhatikan, yakni:
- Tentukan Tujuan dan Target Investasi
Nasabah akan kesulitan menentukan saham yang akan dibeli apabila tidak memiliki target dan tujuan yang jelas. Dengan adanya tujuan dan target, nasabah bisa menentukan jumlah yang akan dibeli dan periode investasi: jangka pendek (trading) atau jangka panjang. Setelah menetapkan tujuan investasi, barulah nasabah dapat menentukan target return yang diinginkan.
- PIlih Emiten yang Tepat
Pastikan bahwa saham emiten (perusahaan publik) yang dipilih bukanlah korporasi fiktif. Upayakan pilih perusahaan yang memiliki tata kelola usaha yang baik (good governance,) memiliki sistem yang baik dan kinerjanya baik atau sehat.
Perusahaan sehat cenderung akan terus berkembang seiring waktu. Rajin-rajinlah mencari informasi, baik dari otoritas pasar modal, seperti OJK atau dari BEI. Hindari membeli saham hanya karena semata-mata tergiur nominal harga yang murah.
- Baca Laporan Keuangan
Tidak ada alasan bagi investor untuk tak membaca laporan keuangan dari emiten/perusahaan yang sahamnya hendak dibeli. Minimal perhatikan perkembangan laba, penjualan, modal, utang lancar dan macet. Pilihlah saham emiten yang memiliki fundamental keuangan yang baik.
- Jangan Masukkan Telur ke Satu Keranjang
Apabila memungkinkan, nasabah disarankan untuk mengalokasikan dana ke lebih dari satu saham emiten alias diversifikasi. Hal ini guna meminimalisir risiko pasar dan mengoptimalkan keuntungan. Dengan diversifikasi, nasabah tak perlu terlalu khawatir bila terjadi penurunan harga saham di salah satu investasi.
- Sabar dan Realistis
Buang jauh-jauh ekspektasi untuk mendapatkan return besar dalam waktu singkat. Pola pikir seperti ini membuat nasabah tidak cerdas dalam berinvestasi. Pengembalian investasi 12 – 18 persen per tahun termasuk angka yang cukup baik di pasar saham.