Investor Pasar Modal Tembus 8,39 Juta, Milenial Kian Melek Investasi

Syahrizal Sidik
27 April 2022, 15:20
Investor Pasar Modal Tembus 8,39 Juta, Milenial Kian Melek Investasi
ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.
Pekerja berjalan dengan latar belakang layar pergerakan harga saham di gedung Bursa Efek Indonesia.

Jumlah investor pasar modal Tanah Air terus bertumbuh meski masih dilanda pagebluk Covid-19. Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat, sampai dengan Maret 2022, jumlah investor di Bursa Efek Indonesia (BEI) sudah mencapai 8,39 juta Single Investor Identification (SID).

Jumlah tersebut mengalami pertumbuhan 12,13% dibandingkan akhir 2021 7,48 juta investor. Sementara jumlah investor C-Best naik 8,57% menjadi 3,747,346 dibandingkan akhir 2021 3,451,513. Kemudian jumlah investor reksa dana meningkat 13,12% menjadi 7,737,334 dari sebelumnya 6,840,234, jumlah investor Surat Berharga Negara (SBN) tumbuh 10% menjadi 672,242 dari semula 611,143.

Pertumbuhan tersebut didominasi oleh generasi milenial atau yang berada di bawah umur 30 tahun sebanyak 60,18%. Kemudian disusul oleh usia 31-40 tahun 21,61%, 41 – 50 tahun 10,39%, 51 – 60 tahun 5,04% dan di atas umur lebih dari 60 tahun 2,79%.

Direktur Utama BNI Sekuritas Agung Prabowo mengatakan, melihat pertumbuan investor yang signifikan tersebut menunjukkan, kalangan generasi muda kian melek investasi.

“Pemahaman terhadap instrumen investasi seperti saham sangat diperlukan karena ketika sudah masuk ke instrumen investasi saham, mereka tidak hanya fokus pada cuan saja tetapi juga siap untuk menerima risiko berinvestasi,” kata Agung di Jakarta.

PENUTUPAN IHSG JELANG LIBUR LEBARAN
PENUTUPAN IHSG JELANG LIBUR LEBARAN (ANTARA FOTO/Galih Pradipta/wsj.)

Di samping itu, investasi dinilai dapat mencegah setiap individu dari inflasi. Investasi dapat memberikan keuntungan, tentunya dengan jangka waktu yang panjang, minimal 10 tahun.

"Mulailah mengatur keuangan dengan baik, seperti membuat simulasi pemasukan dari jangka pendek, menengah dan panjang. Jangan lupa juga berinvestasi sejak dini,” ujar dia.

Agung menambahkan, khusus investasi saham, dia menekankan agar investor terlebih dahulu memahami perusahaan apa yang ingin diinvestasikan, dengan cara melakukan research melalui pemberitaan di internet, melihat laporan keuangan perusahaan melalui keterbukaan informasi BEI dan melihat analisis teknikal saham.

Bagi pemula, kata dia, investor bisa untuk memperhatikan saham-saham yang berada di Indeks LQ45. Indeks ini mengukur kinerja harga dari 45 saham yang memiliki likuditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar serta didukung oleh fundamental perusahaan yang baik.

Sebelumnya, otoritas bursa pada tahun ini menargetkan jumlah investor pasar modal akan terus bertumbuh. Tahun depan, BEI menargetkan sebanyak 10 juta Single Investor Identification (SID).

Direktur Utama BEI Inarno Djajadi mengatakan, ruang pertumbuhan jumlah investor pasar modal masih cukup tinggi. Hal ini bisa terlihat dari rasio antara investor dan jumlah penduduk yang masih kecil. 

"Room to grow (ruang pertumbuhan) masih jauh dan saya optimistis ke depannya ini masih cukup besar. Dari persentasi tidak akan sebesar sekarang, tapi dari sisi absolut saya yakin akan lebih besar dari tahun sekarang," kata Inarno dalam konferensi pers Penutupan Perdagangan BEI 2021, Kamis (30/12). 

Menurut dia, salah satu cara untuk meningkatkan jumlah investor pada 2022 adalah melakukan kegiatan sosialisasi dan edukasi. Sepanjang 2021, BEI mencatat jumlah kegiatan sosialisasi dan edukasi pasar modal telah mencapai lebih dari 10.117 kegiatan dengan 1,28 juta peserta.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...