Koreksi IHSG Diramal Berlanjut, Berikut Rekomendasi Saham Analis
Indeks harga saham gabungan (IHSG) hari ini, Rabu (11/5), diperkirakan masih di bawah tekanan dan bergerak di level 6.636 - 6.888. Sebelumnya, indeks ditutup turun 1,30% di level 6.819,794 pada akhir perdagangan Selasa (10/5).
CEO PT Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, pergerakan IHSG saat ini terlihat masih dipengaruhi oleh sentimen dari pergerakan pasar global dan regional yang sedang berada dalam tekanan, sehingga pola gerak pasar masih berpotensi tertekan dalam jangka pendek.
"Namun, selama support level terdekat dapat dipertahankan, maka momentum ini dapat dimanfaatkan untuk melakukan akumulasi pembelian dengan target trading harian," kata William dalam risetnya, dikutip Rabu (11/5).
William merekomendasikan investor untuk memantau saham Unilever Indonesia (UNVR), Kalbe Farma (KLBF), Indo Tambangraya Megah (ITMG), AKR Corporindo (AKRA), Wijaya Karya (Persero) (WIKA), Telkom Indonesia (TLKM), dan Bank Negara Indonesia (BBNI).
Sementara itu, analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova juga memperkirakan bahwa, IHSG masih berpotensi melanjutkan pelemahan sebelumnya jika tetap ditutup di bawah 6.894.
Adapun, titik resisten IHSG hari ini diperkirakan ada di posisi 6.893, 6.965 dan 7.036, sedangkan titik support ada pada posisi 6.662, 6.645 dan 6.524. Simak pergerakan IHSG pada databoks berikut:
Sebagai informasi, support merupakan area harga saham tertentu yang diyakini sebagai titik terendah pada satu waktu. Saat menyentuh support, harga umumnya akan kembali naik karena peningkatan pembelian. Jika harga terus melemah, harga akan terus menurun untuk menemukan titik support baru.
Sedangkan, resisten adalah tingkat harga saham tertentu yang dinilai sebagai titik tertinggi. Setelah saham menyentuh level ini, biasanya akan ada aksi jual cukup besar hingga laju kenaikan harganya tertahan.
Ivan merekomendasikan hold atau buy on weakness pada Adaro Energy Indonesia (ADRO) di rentang harga 2.880-2.980. Ia memperkirakan, ADRO berpeluang mengalami rebound karena tetap berada di atas Fibonacci Retracement 61,8% dari wave a. Meski demikian, pelemahan hingga level 2.820 tetap merupakan bagian dari koreksi wave b mengacu pada skenario bullish.
Ia juga merekomendasikan hold atau buy on weakness pada Indofood Sukses Makmur (INDF) di rentang harga 5.900-6.000. INDF diperkirakan dapat mencapai target berikutnya di 6.450 apabila tetap di atas 6.200.
Kemudian, Ivan merekomendasikan buy on weakness pada saham Charoen Pokphand Indonesia (CPIN) di rentang harga 6.500-6.800. CPIN diperkirakan dapat mengakhiri fase koreksi jangka panjangnya di kisaran support terdekat 4.670 atau 4.390.
Lalu, ia menyarankan untuk trading buy di rentang harga 4.680-4.760 pada saham Merdeka Copper Gold (MDKA). MDKA berpeluang mengalami rebound karena masih berada di atas Fibonacci Retracement 50% dari wave (iii) di level 4.610. Adapun, pelemahan ke bawah level tersebut akan membuka jalan menuju support berikutnya di 4.330.