IHSG Berpotensi Menguat Terbatas, Fundamental Ekonomi Masih Terjaga

Lavinda
Oleh Lavinda
20 Mei 2022, 07:49
IHSG
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.
Karyawan memantau pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (17/5/2021).

Sentimen negatif berasal dari kombinasi kekhawatiran naiknya inflasi yang akan memangkas laba perusahaan, dan turunnya permintaan konsumen.

Dari luar negeri, sentimen negatif juga berasal dari akan berlanjutnya kenaikan suku bunga The Fed FFR yang kembali mendorong turun Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) pada Kamis (19/5) sebesar -236.94 poin atau -0,75% sehingga selama dua hari DJIA turun super tajam sebesar -1401 poin (-4,32%).

Sementara itu, harga komoditas timah tercatat menyusut 3,07%, harga batu bara merosot 0,80%, dan harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) juga menurun 0,61%. Hal ini terjadi di tengah berlanjutnya kejatuhan nilai tukar rupiah yang saat ini menuju level Rp 14.800 per dolar AS.

Namun, terdapat pula sejumlah katalis alias sentimen positif berupa berlanjutnya kejatuhan imbal hasil (yield) obligasi AS dan Indonesia tenor 10 tahun, naiknya EIDO sebesar 1.72% serta naiknya harga komoditas minyak, emas, dan nikel yang masing-masing menguat sebesar 2,21%, 1,39%, dan 7,1%.

Halaman:

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...