Kaleidoskop 2022: Kinerja Saham Teknologi Masih Terseok-seok

Patricia Yashinta Desy Abigail
28 Desember 2022, 11:15
Kaleidoskop Bursa 2022: Kinerja Saham Teknologi Masih Terseok-seok
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.
Ilustrasi. Kinerja saham emiten teknologi di Bursa Efek Indonesia masih tertekan sepanjang tahun 2022.

Dari sisi kinerja keuangannya, hingga kuartal III 2022, GOTO juga masih membukukan kerugian senilai Rp 20,32 triliun dengan pendapatan Rp 7,96 triliun. Jika dibandingkan, pendapatan GOTO sangat kecil dibandingkan dengan beban gaji dan imbalan karyawan hingga tembus Rp 11,28 triliun. Sebab itu, GOTO melakukan aksi PHK massal dengan total 1.300 karyawannya dengan tujuan efisiensi.

PT Global Digital Niaga Tbk (BELI)

Tidak kapok akan tergerusnya harga saham teknologi, Blibli ikut menyusul kedua emiten teknologi yang berbasis e-commerce tersebut pada Oktober lalu. Blibli memasang harga penawaran umum saham perdana di level Rp 450, meraup dana Rp 7,9 triliun.

Namun,  dana IPO digunakan untuk membayar utang perbankan ke PT Bank Central Asia Tbk dan PT Bank BTPN Tbk. Sisanya digunakan oleh perusahaan dan entitas anak, PT Global Tiket Network (GTNe) atau Tiket.com, sebagai modal kerja.

Dana IPO yang digunakan untuk membayar utang ini dinilai analis pasar modal Kanaka Hita Solvera, Andhika Cipta Labora, sebagai strategi yang tidak baik. Menurutnya, dana IPO seharusnya dipakai untuk ekspansi bisnis, yang justru bukan menjadi prioritas Blibli dalam IPO. 

"Tapi pembayaran utang ini bisa membuat beban bunga utang berkurang, sehingga laba bersih bisa meningkat,” ujar Andhika pada Katadata. Dia juga menilai pasar akan cenderung membandingkan saham BELI dengan dua perusahaan teknologi yang sudah lebih dulu melantai, yakni GOTO dan BUKA.

Menurut Andhika, tidak menutup kemungkinan tren buruk ini juga dialami oleh Blibli.  “Pelaku pasar akan berhati-hati di pasar teknologi. Baiknya investor melakukan strategi jangka pendek terlebih dahulu di BELI, karena sedang ada ketidakpastian ekonomi global,” katanya. 

Hingga penutupan hari ini, saham BELI terpantau stagnan di level Rp 468 per lembar saham. Sahamnya sempat alami ARB pada level Rp 466 per saham dan harga tertinggi mencapai Rp 470 per saham. Dalam sebulan terakhir, saham BELI juga anjlok 4,47% dengan nilai kapitalisasi pasar Rp 55,68 triliun. 

Selanjutnya: Bagaiamana proyeksi saham teknologi, masihkah menarik? 

Proyeksi Saham Teknologi 2023

Para analis meyakini, kinerja saham sektor teknologi di tahun depan masih akan mengalami tantangan. Deputy Head of Research Sucor Sekuritas, Paulus Jimmy Tan, memprediksi, pada kuartal pertama 2023, saham teknologi masih melemah. 

"Tetapi prediksi kami, jika The Fed memotong suku bunga di semester kedua 2023, bisa menjadi sentimen positif untuk saham sektor teknologi," katanya.

Selain itu, dia menilai banyak saham sektor teknologi akan terpengaruh dari perkembangan suku bunga The Fed. Selain itu, pembuktian sustainabilitas dan monetisasi bisnis model melalui hasil masing-masing perusahaan. 

Sementara itu, DBS Group memproyeksikan saham teknologi masih akan tertekan tahun depan, namun tidak berpengaruh besar terhadap IHSG, seperti tahun ini. Head of Reaserch DBS Group Maynard Arif menyampaikan sentimen yang dapat menekan saham emiten teknologi yakni perusahaan tidak bisa mengurangi kerugian.

Menurut Maynard, investor saat ini tidak berfokus pada pertumbuhan market share sebuah perusahaan. Investor mengutamakan perusahaan yang mampu bertahan, tidak membukukan rugi, dan mengoptimalkan pendanaan.  Maka, sentimen negatif lainnya yang bisa memengaruhi kinerja perusahaan teknologi yaitu mundurnya target titik impas alias break even alias balik modal. 

"Oleh sebab itu menurut kita saham digital masih akan tertekan di 2023, kalau perusahaan teknologi di Indonesia ini masih memperlihatkan rugi yang cukup signifikan,” kata Maynard di Jakarta, Selasa (6/12).

Halaman:
Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...