Kaleidoskop 2022: Kinerja Saham Teknologi Masih Terseok-seok
Proyeksi Saham Teknologi 2023
Para analis meyakini, kinerja saham sektor teknologi di tahun depan masih akan mengalami tantangan. Deputy Head of Research Sucor Sekuritas, Paulus Jimmy Tan, memprediksi, pada kuartal pertama 2023, saham teknologi masih melemah.
"Tetapi prediksi kami, jika The Fed memotong suku bunga di semester kedua 2023, bisa menjadi sentimen positif untuk saham sektor teknologi," katanya.
Selain itu, dia menilai banyak saham sektor teknologi akan terpengaruh dari perkembangan suku bunga The Fed. Selain itu, pembuktian sustainabilitas dan monetisasi bisnis model melalui hasil masing-masing perusahaan.
Sementara itu, DBS Group memproyeksikan saham teknologi masih akan tertekan tahun depan, namun tidak berpengaruh besar terhadap IHSG, seperti tahun ini. Head of Reaserch DBS Group Maynard Arif menyampaikan sentimen yang dapat menekan saham emiten teknologi yakni perusahaan tidak bisa mengurangi kerugian.
Menurut Maynard, investor saat ini tidak berfokus pada pertumbuhan market share sebuah perusahaan. Investor mengutamakan perusahaan yang mampu bertahan, tidak membukukan rugi, dan mengoptimalkan pendanaan. Maka, sentimen negatif lainnya yang bisa memengaruhi kinerja perusahaan teknologi yaitu mundurnya target titik impas alias break even alias balik modal.
"Oleh sebab itu menurut kita saham digital masih akan tertekan di 2023, kalau perusahaan teknologi di Indonesia ini masih memperlihatkan rugi yang cukup signifikan,” kata Maynard di Jakarta, Selasa (6/12).