Bursa AS dan Eropa Terseret Runtuhnya Silicon Valley Bank

Lona Olavia
14 Maret 2023, 06:26
Bursa AS dan Eropa Terseret Runtuhnya Silicon Valley Bank
ANTARA
Bursa Wall Street

Indeks Volatilitas CBOE, yang dikenal sebagai pengukur ketakutan Wall Street, naik 1,72 poin menjadi 26,52 setelah sebelumnya mencapai 30,81, tertinggi sejak akhir Oktober.

Pedagang sekarang sebagian besar menghargai kenaikan suku bunga 25 basis poin dari The Fed pada bulan Maret, dengan taruhan bahwa bank sentral akan mempertahankan suku bunga pada level mereka saat ini berdiri di 44,4%.

Senada, saham di Bursa Eropa juga ditutup merosot tajam. Saham-saham Inggris memperpanjang kerugian untuk hari ketiga berturut-turut. Dengan indeks acuan FTSE 100 di Bursa Efek London anjlok 199,72 poin (2,58%) ke posisi 7.548,63 poin.

Dari 100 saham perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks FTSE 100, hanya delapan saham yang berhasil mencatat keuntungan. Sementara 92 saham lainnya menderita kerugian terimbas oleh runtuhnya Silicon Valley Bank di AS yang telah merusak kepercayaan terhadap sistem perbankan.

Begitupun dengan saham-saham di Bursa Jerman. Indeks acuan DAX 40 di Bursa Efek Frankfurt kembali merosot hingga 468,50 poin (3,04%) ke posisi di 14.959,47 poin.

Dari 40 saham perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks DAX 40, hanya satu saham yang berhasil mencatat keuntungan, sementara 39 saham mengalami kerugian.

Commerzbank AG, sebuah perusahaan jasa keuangan multinasional Jerman yang menarik simpanan dan menawarkan layanan perbankan ritel dan komersial, menjadi top loser di antara saham blue chips, dengan harga sahamnya terjun 12,73%.

Saham-saham Perancis juga mencatat kerugian untuk hari kelima berturut-turut.  Dengan indeks acuan CAC 40 di Bursa Efek Paris terpuruk 209,17 poin (2,90%) ke posisi 7.011,50 poin.

Dari 40 saham perusahaan besar pilihan yang menjadi komponen indeks CAC 40, seluruhnya menderita kerugian terimbas oleh keruntuhan SVB yang telah merusak kepercayaan investor terhadap sistem perbankan.

BNP Paribas SA, sebuah grup perusahaan jasa keuangan dan perbankan internasional Prancis manjadi top loser di antara saham blue chips, dengan harga sahamnya terperosok 6,80%.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...