Cuan dari Batu Bara, Saham Konglomerasi Grup Bakrie Kembali Bergeliat
Pada tahun 2022, ENRG tercatat membukukan menorehkan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk US$ 66,75 juta atau setara Rp 999,21 miliar hingga kuartal IV 2022 dengan asumsi kurs Rp 14,969. Laba perusahaan naik 65,89% dibandingkan dengan periode yang sama 2021 yaitu US$ 40,23 juta.
Seiring dengan melajunya laba, pendapatan ENRG meningkat 11,28% menjadi US$ 451,93 juta setara Rp 6,76 triliun hingga akhir 2022. Dibandingkan dengan periode kuartal IV 2021, pendapatan perusahaan senilai US$ 406,09 juta.
Sementara itu, di sektor perkebunan, saham Bakrie Sumatera Plantations (UNSP) diperdagangkan di kisaran Rp 112 sampai dengan Rp 116 per saham dengan nilai kapitalisasai pasar Rp 287 miliar. Sepanjang 2022, UNSP tercatat membukukan pendapatan senilai Rp 4,19 triliun dengan laba bersih sebesar Rp 216,77 miliar.
Emiten Grup Bakrie di Bursa Efek Indonesia
No | Nama Perusahaan | Kepemilikan Grup Bakrie | Kapitalisasi Pasar |
1. | Bumi Resources (BUMI) | 20% | Rp 46 Triliun |
2. | Bumi Resources Mineralas (BRMS) | 4,88% | Rp 23,25 Triliun |
3. | Energi Mega Persada (ENRG) | 47,97% | Rp 5,71 Triliun |
4. | Bakrie Sumatera Plantations (UNSP) | 14,65% | Rp 280 Miliar |
5. | Bakrie and Brothers (BNBR) | 9,63% | Rp 1,19 Triliun |
6. | Visi Media Asia (VIVA) | 20,59% | Rp 823,21 Miliar |
7. | Intermedia Capital (MDIA) | 89,99% | Rp 1,96 Triliun |
8. | Darma Henwa (DEWA) | 11,50% | Rp 1,09 Triliun |
9. | Bakrieland Development (ELTY) | 5,12% | Rp 2,18 Triliun |
10. | Graha Andrasentra Propertindo (JGLE) | 38,76% | Rp 1,13 Triliun |
11. | Bakrie Telecom (BTEL) | 7,17% | Rp 1,84 Triliun |
Data per 12 April 2023. Diolah penulis
Kendati demikian, terdapat beberapa emiten Grup Bakrie yang kinerja sahamnya masih belum beranjak dari level 'gocap', beberapa bahkan terancam mengalami penghapusan pencatatan saham dari bursa.
Kinerja emiten Bakrie yang stagnan di level Rp 50 per saham antara lain, Bakrie Telecom (BTEL), Graha Andrasentra Propertindo (JGLE), Bakrieland Development (ELTY), Darma Henwa (DEWA), Visi Media Asia (VIVA), Bakrie and Brothers (BNBR) dan Intermedia Capital (MDIA).
Dalam perkembangannya, emiten media Bakrie, VIVA menjual 39% saham MDIA. Hal ini dilakukan untuk mengurangi utang dan memperbaiki laba anak perusahaan. Target pelaksanaannya diharapkan dapat selesai pada tahun 2023.
Rencana penjualan saham milik perseroan di MDIA sebesar 39% akan dilaksanakan dengan private placement yang rencananya akan dilakukan oleh investor strategis.