Pekan Depan Banyak Lapkeu, IHSG Usai Libur Lebaran Diprediksi Menguat

Lona Olavia
22 April 2023, 14:30
Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (2/1/2023). Pada pembukaan perdagangan saham di awal tahun 2023, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah 8,51 poin atau 0,12 persen ke 6.842,11.
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/foc.
Layar menampilkan pergerakan perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (2/1/2023). Pada pembukaan perdagangan saham di awal tahun 2023, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah 8,51 poin atau 0,12 persen ke 6.842,11.

Usai libur panjang Lebaran 2023 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi akan lebih bergairah. Volume transaksi diyakini akan mulai menggeliat apalagi sebelum libur Bursa, IHSG cenderung melemah akibat aksi ambil untung (profit taking).

Research Analyst Infovesta Kapital Advisori Arjun Ajwani mengatakan, jika dilihat secara historis volume transaksi saham di bulan Ramadan memang selalu lebih sepi dibandingkan hari-hari biasanya.

“Jadi setelah lebaran bisa berharap akan kembali ke level sebelumnya dan ini bisa mendukung kenaikan harga indeks saham,” katanya kepada Katadata.co.id dikutip Sabtu (22/4).

Kenaikan volume transaksi menurutnya juga didorong oleh aliran dana asing ke pasar saham Indonesia yang meningkat. Sebab Indonesia memiliki sentimen positif di dalam negeri. Apalagi Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia pada 18 April kemarin memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 5,75 persen. Kebijakan ini sejalan dengan ekspektasi pasar dan diharapkan dapat menopang pergerakan IHSG menjelang pertemuan Bank Sentral AS (The Fed) pada 2–3 Mei mendatang.

“IHSG banyak didukung faktor sentimen dalam negeri yang akan dukung kenaikan harga indeks saham di 6.780-6.880,” kata Arjun.

Hal senada dikatakan Financial Expert Ajaib Sekuritas Chisty Maryani. IHSG menurutnya diwarnai tekanan eksternal dan optimisme dalam negeri yang dibanjiri oleh katalis positif. Katalis positif IHSG pekan depan datang dari rilisnya laporan keuangan (lapkeu) emiten yang diikuti pembagian dividen.

Pada kuartal II 2023 ini juga terdapat momentum lebaran yang secara historis dapat meningkatkan daya beli dan konsumsi masyarakat. Sehingga dengan demikian, kinerja emiten pada kuartal II 2023 ini diproyeksikan dapat tumbuh.

“Begitupun dengan Pertumbuhan Ekonomi Nasional (GDP). Proyeksi GDP pada kuartal II tahun ini juga dapat tumbuh efek dari konsumsi dalam negeri yang masih tumbuh di tengah ketidakpastian global,” ujarnya.

Menurut Chisty, pergerakan IHSG setelah Lebaran masih akan melanjutkan fase konsolidasi jangka pendeknya (sideways). Jika melihat pergerakan teknikal, Chisty mengatakan, IHSG saat ini belum memberi sinyal konfirmasi untuk bergerak bullish selama masih bergerak di bawah resistance 6.850. 

Support kuat IHSG saat ini adalah pada MA-20 nya yakni di level 6.755. Proyeksi IHSG masih akan melanjutkan tren sideways-nya hingga ada konfirmasi breakout level resistance tersebut terlebih dulu baru akan bergerak uptrend.

Chisty menjelaskan, pergerakan IHSG hingga sebelum libur masih tertekan akibat potensi perlambatan ekonomi global. Apalagi International Monetary Fund (IMF) pada World Economic Outlook 2023 edisi April lalu merevisi proyeksi pertumbuhan ekonomi global menjadi 2,8% dari sebelumnya diproyeksikan dapat tumbuh 3,4%. IMF melihat kerentanan sistem keuangan negara global dapat memicu terjadinya krisis ekonomi global pada tahun ini.

Lain halnya dengan katalis dalam negeri, Chisty mengatakan, terutama sisi makro ekonomi Indonesia yang solid terlihat dari beberapa indikator makro ekonomi. PMI indeks masih pada level ekspansif yakni di level 51,9 pada periode Maret 2023, Indeks Keyakinan Konsumen masih berada di zona optimis pada level 123.

Ditambah lagi, loan growth Indonesia yang masih terpantau solid sebesar 10,64%, inflasi yang terkendali sebesar 4,97% yoy, serta Bank Indonesia (BI) yang bersikap dovish dengan mempertahankan BI7DRRR di level yang sama 5,75%.

Sebelumnya pada pekan yang singkat menjelang libur Idul Fitri 1444 H, data perdagangan BEI selama periode tanggal 17-18 April 2023 ditutup bervariasi namun masih dalam teritori positif. Peningkatan sebesar 9,52% terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian Bursa, yaitu menjadi Rp 9,96 triliun dari Rp 9,09 triliun pada pekan sebelumnya.

Nilai kapitalisasi pasar Bursa jelang libur Idul Fitri meningkat 1,14% menjadi Rp 9.672 triliun dari Rp 9.563 triliun pada penutupan sepekan yang lalu. Pergerakan IHSG pada pekan perdagangan yang singkat ini berada pada level 6.821 atau meningkat 0,05% dari posisi 6.818 pada pekan sebelumnya.

Sementara itu, perubahan sebesar 10,85% dialami oleh rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa, yaitu menjadi 1.075.980 dari 1.206.881 transaksi pada pekan lalu. Rata-rata volume transaksi harian Bursa mengalami perubahan sebesar 21,27% menjadi 12,42 miliar saham dari 15,78 miliar saham pada pekan sebelumnya

Investor asing sepanjang tahun 2023mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp 16,08 triliun.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...