IHSG Loyo di Sesi I, Saham Waskita Karya Pimpin Top Loser

 Zahwa Madjid
2 Mei 2023, 13:25
IHSG Loyo di Sesi I, Saham Waskita Karya Pimpin Top Loser
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/YU
Karyawan berada di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2/2023). Perdagangan IHSG di akhir pekan ini ditutup melemah 17,04 poin atau 0,25 persen ke posisi 6.880,3.

Indeks Harga Saham Gabungan berakhir dalam zona merah pada akhir perdagangan sesi pertama Selasa (2/5). IHSG turun 1,21% membawa indeks ke level 6.831. Volume perdagangan mencapai 9,30 miliar, dengan nilai transaksi Rp 5,5 triliun, dengan frekuensi 913 juta kali.

Adapun saham PT Waskita Karya Tbk (WSKT) jatuh kena auto rejection Bawah (ARB) 6,09% di level Rp 216 per sahamnya pagi ini. 

Jatuhnya harga saham WSKT didorong oleh sentimen negatif dari Direktur Utama Waskita Karya Destiawan Soewardjono yang telah ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan tindak pidana korupsi oleh Tim Penyidik Direktorat Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejaksaan Agung.

Destiawan diduga terlibat dalam penyimpangan penggunaan fasilitas pembiayaan dari beberapa bank yang dilakukan oleh Waskita dan anak usahanya PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP). Pada penutupan perdagangan Selasa (2/5) saham WSKT ambles 6,96% ke posisi Rp 214 per saham.

Sementara itu saham yang paling sering ditransaksikan di BEI hari ini adalah PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan nilai transaksi Rp 398,5 miliar, PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan nilai transaksi Rp 261,7 miliar, dan PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) dengan nilai transaksi Rp 247,5 miliar.

356 saham dalam zona merah, 189 saham tak bergerak, dan 172 saham tak bergerak. Sedangkan kapitalisasi pasar mencapai Rp 9.706 triliun.

Mayoritas bursa Asia berada dalam zona hijau, Nikkei 225 naik 0,16%, Hang Seng naik 0,28%, dan Strait Times juga naik 0,24%. Sedangkan Shanghai Composite stagnan.

Melansir riset Phillip Sekuritas Indonesia, indeks saham di Asia dibuka menguat menjelang keputusan suku bunga acuan oleh bank sentral Australia (RBA). Indeks saham utama di Wall Street semalam di tutup turun tipis di tengah penguatan nilai tukar mata uang USD dan kenaikan imbal hasil (yield) obligasi.

Menjelang keputusan suku bunga acuan oleh bank sentral AS (Federal Reserve) pada hari Rabu, yield surat utang Pemerintah AS (US Treasury Note) bertenor 10 tahun lompat hampir 11 bps menjadi 3,56% sementara yield US Treasury Note bertenor 2 tahun naik 7 bps menjadi 4,13%.

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid
Editor: Lona Olavia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...