IHSG Rebound, Saham Waskita Karya dan Wijaya Karya Kompak Naik

 Zahwa Madjid
4 Mei 2023, 12:42
IHSG Rebound, Saham Waskita Karya dan Wijaya Karya Kompak Naik
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/tom.
Pegawai memotret layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/4/2023). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) BEI pada perdagangan Senin (3/4) ditutup menguat 21,89 poin atau 0,32 persen ke posisi 6.827,1 mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia dan global.

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berakhir dalam zona hijau pada sesi pertama perdagangan saham Kamis (4/5). Terdapat kenaikan 0,24% yang membawa indeks ke level 6.829.

IHSG berbalik menguat atau rebound setelah turun 50,58 poin atau melemah 0,74% ke level 6.812,722 pada penutupan perdagangan Rabu (3/5).

Volume perdagangan pada sesi I ini mencapai 9,1 miliar, dengan nilai transaksi Rp 5,50 triliun dan frekuensi sebanyak 785 juta kali.

267 saham dalam zona hijau, 238 saham zona merah, dan 207 saham tak bergerak. Sedangkan kapitalisasi pasar mencapai Rp 9.707 triliun.

Saham yang paling sering ditransaksikan adalah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan nilai transaksi Rp 306,3 miliar, PT United Tractors Tbk (UNTR) dengan nilai transaksi Rp 282,4 miliar, dan PT Bank Mandiri Tbk (BMRI).

Senada dengan IHSG, bursa Asia mayoritas berada dalam zona hijau. Shanghai Composite naik 0,69% dan Hang Seng naik 1,11%. Sedangkan Nikkei 225 stagnan dan Strait Times turun 0,10%.

Melansir Pilarmas Investindo Sekuritas, pergerakan IHSG dan bursa regional Asia  menguat seiring sikap pelaku pasar yang sebelumnya sudah antisipasi akan kebijakan bank sentral Amerika Serikat.

Seperti yang sudah diprediksi pasar, The Fed menaiKkan suku bunga acuan. Dalam hasil pertemuan, suku bunga naik dari sebelumnya 4,75%- 5% menjadi 5%-5,25%. Naiknya tingkat suku bunga The Fed ini menjadi salah satu langkah yang paling agresif bagi The Fed dalam melawan inflasi. 

Pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell bahwa The Fed masih memandang inflasi terlalu tinggi dan terlalu dini untuk mengakhiri siklus kenaikan suku bunga, tampaknya dapat diantisipasi oleh pasar ke depannya. Di mana kenaikan suku bunga The Fed belum akhir. 

Sementara dari dalam negeri, pasar merespon positif penyampaian laporan keuangan emiten yang membukukan kinerja positif jika dibandingkan dengan periode yang sama di tahun lalu. Hal ini memberikan gambaran aktivitas dunia usaha kembali pulih sehingga akan menopang ekonomi dalam negeri.

Halaman:
Reporter: Zahwa Madjid
Editor: Lona Olavia
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...