BRI Optimitis Mampu Tebar Dividen Optimal hingga 4 Tahun ke Depan
Kinerja perseroan yang makin baik terlihat pada kuartal I 2023, yakni dengan laba bersih senilai Rp15,56 triliun. Angka ini naik 27,43 persen secara year-on-year (YoY). Laba bersih bank pelat merah ini terdorong oleh peningkatan pendapatan bunga bersih atau net interest income (NII) sebesar 7,79 persen (YoY), menjadi Rp32,77 triliun.
Selain itu, laba BRI juga didorong oleh pertumbuhan pendapatan berbasis komisi atau fee based income (FBI) yang naik 11,42 persen (YoY) menjadi Rp5,07 triliun. Pertumbuhan itu diikuti efisiensi yang dilakukan perseroan.
Hal ini terlihat dari rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) yang turun, dari 68,26 persen pada kuartal I 2022 menjadi 64,47 persen setahun berikutnya.
Adapun total kredit yang disalurkan BRI pada tiga bulan pertama tahun ini mencapai Rp1.180,1 triliun, tumbuh 9,7 persen (YoY). Aset bank pun naik 10,46 persen (YoY) menjadi Rp1.822,97 triliun.
Pada periode yang sama, dana pihak ketiga (DPK) bank tercatat senilai Rp1.255,45 triliun, meningkat 11,44 persen (YoY). Bila dirinci, dana murah atau current account saving account (CASA) BRI naik 13,01 persen (YoY) menjadi Rp810,09 triliun.