Harga Saham GOTO Melonjak di Akhir Perdagangan, IHSG Ditutup Menguat
Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG berakhir dalam zona hijau pada akhir perdagangan Selasa (15/8). Terdapat kenaikan 0,07% yang membawa indeks ke level 6.915.
Salah satu saham yang mendorong kenaikan IHSG adalah PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO). GOTO melonjak 6,59% ke level Rp 97 per lembar dan menjadi trending. Perusahaan penyedia aplikasi taksi dan ojek online atau ojol, serta e-commerce itu bahkan ditutup di level tertingginya pada perdagangan hari ini. Nilai transaksi sebanyak Rp 341,43 miliar dengan volume 36,24 juta lot.
Kenaikan harga saham GOTO karena imbas laporan keuangan perseroan yang menunjukkan adanya perbaikan. GOTO memang masih membukukan kerugian senilai Rp 7,16 triliun sampai dengan periode kuartal kedua tahun ini. Namun kerugian itu jauh berkurang 48% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya Rp 13,65 triliun.
Mengutip Bloomberg, perusahan gabungan Gojek dengan Tokopedia ini tercatat mengantongi kenaikan pendapatan dari sebelumnya Rp 3,4 triliun pada semester pertama 2022 menjadi Rp 6,88 triliun di enam bulan pertama tahun ini.
Kembali ke IHSG, saham perbankan menjadi paling aktif ditransaksikan. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan nilai transaksi Rp 682,5 miliar, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan nilai transaksi Rp 552,3 miliar, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan nilai transaksi Rp 501,5 miliar.
Saham perbankan menjadi paling aktif ditransaksikan. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan nilai transaksi Rp 682,5 miliar, PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan nilai transaksi Rp 552,3 miliar, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan nilai transaksi Rp 501,5 miliar.
Volume perdagangan mencapai 21,2 miliar dengan nilai transaksi Rp 10,6 triliun dan frekuensi 1,11 juta kali.
264 saham dalam zona merah, 263 saham zona hijau, dan 222 saham lainnya tak bergerak. Sedangkan kapitalisasi pasar IHSG mencapai Rp 10.140 triliun.
Melansir riset Pilarmas Investindo Sekuritas, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat surplus neraca perdagangan Indonesia bulan Juli 2023 US$ 1,31 miliar. Meskipun mengalami surplus namun mengalami penurun dari bulan sebelumnya yang mencatatkan US$ 3,46 miliar.
BPS dalam rilisnya menyampaikan nilai ekspor Indonesia Juli 2023 mencapai US$20,88 miliar atau turun sebesar 18,03% dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya. Nilai impor Indonesia Juli 2023 mencapai US$ 19,57 miliar, naik 14,10% dibandingkan Juni 2023 atau turun 8,32% dibandingkan Juli 2022.
Sedangkan bursa Asia mayoritas dalam zona merah. Hang Seng turun 1,03%, Shanghai Composite turun 0,07%, dan Straits Times 0,46%. Sedangkan Nikkei 225 naik 0,65%.
Energi menjadi sektor dengan kenaikan tertinggi 2,13%. Saham PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) melonjak 5,02% atau 120 poin menjadi Rp 2.510 per saham, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) dengan kenaikan 5,04% atau 70 poin menjadi Rp 1.460 per saham, dan PT Bukit Asam Tbk naik 0,36% atau 10 poin menjadi Rp 2.790 per saham.
Sektor lainnya yang berada dalam zona hijau adalah sektor teknologi naik 1,02%, sektor infrastruktur naik 1,53%, sektor industri dasar naik 0,49%, sektor properti naik 0,69%, sektor primer 0,31%, dan sektor non primer naik 0,04%.
Sedangkan sektor transportasi turum 0,02%, sektor kesehatan turun 0,25%, sektor industri turun 0,31%, dan sektor keuangan turun 0,37%.
Top gainers saham hari ini:
- PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO)
- PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)
- PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO)
- PT Indosat Tbk (ISAT)
- PT Amman Mineral Internasional Tbl (AMMN)
Top losers saham hari ini:
- PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)
- PT Bank OCBC NISP Tbk (NISP)
- PT Bukalapak.com Tbk (BUKA)
- PT Alam Sutera Reality Tbk (ASRI)
- PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA)