Erick Thohir Dorong Lebih Banyak BUMN Masuk Bursa Karbon

Patricia Yashinta Desy Abigail
27 September 2023, 14:33
Erick Bakal Dorong Lebih Banyak BUMN Masuk Bursa Karbon
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/aww.
Menteri BUMN Erick Thohir

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menyebut akan mendorong perusahaan BUMN lain untuk masuk ke bursa karbon atau IDX Carbon. Adapun, saat peluncuran perdana bursa karbon pada Selasa (26/9), PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) menjadi satu-satunya BUMN yang menjual unit karbon. 

"Kami dorong tetapi yang memang punya kekuatan. Jangan semuanya masuk tapi tidak punya kekuatan," kata Erick kepada wartawan di Kementerian BUMN Jakarta, Rabu (27/9).

Erick menyebut jika Pertamina Geothermal Energy merupakan perusahaan pertama yang melaksanakan penjualan karbon dengan proyek yang terdaftar adalah proyek tenaga listrik panas bumi (PLTP) Lahendong unit 5 dan 6 di Sulawesi Utara. Kredit karbon yang diperdagangkan adalah vintage medio 2016 sampai 2020.

"Artinya BUMN mendahului," sebutnya. Dirinya juga mengatakan jika BUMN memiliki Project Management Office atau PMO untuk bursa karbon, namun Erick tidak menjelaskan secara detail mengenai PMO tersebut.

Erick menjelaskan, Indonesia saat ini memasuki era industrialisasi. Dalam era ini, menurutnya dibutuhkan kemajuan teknologi, infrastruktur dan manufaktur. Namun, industrialisasi banyak mengeluarkan karbondioksida (CO2) yang menyebabkan penyebaran polusi.

Ketua Umum PSSI itu juga menyebut jika Indonesia berpotensi untuk bisa menaruh CO2 di dalam wadah bekas minyak dan gas. "Indonesia nomor satu terbesar di Asia Tenggara," tutur Erick. Sebagai informasi, pemerintah sedang mengembangkan teknologi penangkapan karbon, baik Carbon Capture and Storage (CCS) maupun Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) di Indonesia.

Adanya penerapan teknologi tersebut dinilai dapat mengurangi emisi gas rumah kaca melalui penangkapan CO2 (karbon dioksida) dari proses industri dan pembangkit listrik. Kemudian, CO2 tersebut dimasukkan ke dalam sumur-sumur minyak dan gas yang sudah kosong.

Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia mencatat perdagangan karbon sebanyak 459.495 ton unit karbon dan terdapat sebanyak 24 kali transaksi saat debut perdana, Selasa (26/9).

Dalam transaksi itu, terdapat sejumlah bank yang menjadi pembeli unit karbon seperti PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan  PT Bank DBS Indonesia. Kemudian, di perusahaan sekuritas terdapat PT BNI Sekuritas, dan PT BRI Danareksa Sekuritas.

Pembeli lainnya di luar industri perbankan dan broker ada PT CarbonX Bumi Harmoni, PT MMS Group Indonesia, PT Multi Optimal Riset dan Edukasi, PT Pamapersada Nusantara, PT Pelita Air Service, PT Pertamina Hulu Energi dan PT Pertamina Patra Niaga.

Reporter: Patricia Yashinta Desy Abigail

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...