Perkembangan Bursa Karbon Indonesia Ternyata Lebih Unggul

Lona Olavia
13 Oktober 2023, 15:29
Perkembangan Bursa Karbon Indonesia Ternyata Lebih Unggul
Katadata/Patricia Yashinta Desy Abigail
Peluncuran perdana bursa karbon di Bursa Efek Indonesia

“Angka ini tentu memberikan optimisme bagi kita dan mencerminkan betapa besarnya potensi ekonomi karbon di negara kita. Seyogyanya bisa dinikmati sebesar-besarnya oleh segenap komponen di negara ini,” kata Jeffrey.

Lebih lanjut untuk mendorong transaksi bursa karbon, BEI terus mensosialisasikan bursa karbon kepada emiten, media, dan juga anggota bursa. Adapun menurutnya bursa karbon berbeda dengan bursa saham dan tidak selikuid bursa saham.

Oleh karena itu, BEI terus melakukan sosialisasi dan pertemuan dengan beberapa perusahaan potensial. Dia berharap hal tersebut mampu mendorong jumlah permintaan dan suplai pada transaksi karbon, sehingga bursa karbon akan lebih likuid.

Sebagai informasi, dalam peluncuran perdana bursa karbon ada 13 transaksi dengan jumlah volume transaksi sebesar 459.914 tCO2e.

Adapun, harga pembukaan pasar reguler senilai Rp 69.600. Transaksi itu naik dengan harga penutupan pasar reguler senilai Rp 77.000. Total volume tercatat 459.953 ton tCO2e dengan total transaksi sebanyak 22 transaksi, total pembeli 15 pengguna jasa, dan total penjual hanya satu pengguna jasa. Dengan demikian, total pengguna jasa tercatat sebanyak 16 pengguna jasa.

Sementara penyedia unit karbon pada perdagangan perdana kali ini yaitu Pertamina New and Renewable Energy (PNRE) yang menyediakan unit Karbon dari Proyek Lahendong Unit 5 dan Unit 6 PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...