Kenaikan Imbal Hasil Treasury Menekan Bursa Wall Street

Nur Hana Putri Nabila
19 Oktober 2023, 06:58
Kenaikan Imbal Hasil Treasury Menekan Bursa Wall Street
Pixabay/Rabbimichoel
Ilustrasi New York Stock Exchange, Wall Street

Indeks saham Amerika Serikat (AS) turun tajam dengan S&P 500 dan Nasdaq melemah lebih dari 1%. Penurunan ini terjadi seiring dengan kenaikan imbal hasil Treasury dan evaluasi yang dilakukan oleh investor terhadap hasil dan proyeksi perusahaan-perusahaan untuk kuartal terbaru.

Pada penutupan Rabu (18/10), Dow Jones Industrial Average turun 332,57 poin, atau 0,98% menjadi 33.665,08, S&P 500 kehilangan 58,6 poin atau 1,34%, menjadi 4.314,6 dan Nasdaq Composite turun 219,45 poin atau 1,62%, menjadi 13.314,30.

Setelah bel penutupan, saham Tesla naik 2% dan Netflix melonjak 12% usai perusahaan-perusahaan tersebut melaporkan hasil kuartal. Tesla mengakhiri sesi reguler turun 4,8% dan Netflix mengakhiri sesi turun 2,7%.

Di sisi lain, ketegangan yang meningkat di Timur Tengah mendorong investor untuk mencari aset yang lebih aman. Akibatnya, harga emas, yang sering dianggap sebagai tempat yang aman untuk berinvestasi, mencapai level tertinggi dalam lebih dari dua bulan. Di sisi lain, indeks volatilitas Cboe, yang mengukur tingkat ketakutan di Wall Street juga ikut melonjak.

Sementara itu, suku bunga naik sedikit setelah data menunjukkan bahwa pembangunan rumah tinggal di AS mengalami peningkatan pada September. Hal ini menguatkan pandangan, Federal Reserve akan menjaga suku bunga tinggi lebih lama.

Mitra di Cherry Lane Investments, Rick Meckler menyebut perusahaan-perusahaan dengan tingkat utang yang tinggi akan mengalami kesulitan di kondisi pasar seperti ini.

"Kita berada dalam periode rotasi sektor, dan orang-orang mencoba untuk mencari tahu dalam lingkungan yang baru ini, dalam pengaturan ulang suku bunga di seluruh kurva, saham-saham apa saja yang akan terus berkinerja baik dan saham-saham apa saja yang akan mengalami penurunan," ujar Meckler. 

Imbal hasil yang lebih tinggi dari Treasury AS yang dianggap bebas risiko telah mengurangi daya tarik saham.

Dalam hal pendapatan perusahaan, saham Procter & Gamble naik 2,6% setelah hasil penjualannya melebihi ekspektasi pasar. Sementara saham United Airlines Holdings turun 9,7% usai perusahaan tersebut meramalkan laba kuartal keempat yang lebih rendah karena biaya yang lebih tinggi. Indeks maskapai penerbangan penumpang S&P 500 juga mengalami penurunan sebesar 5,6%.

Selain itu, dari sisi pendapatan, laba Morgan Stanley untuk kuartal ketiga menurun akibat transaksi yang melambat, sehingga saham perusahaan tersebut turun sebesar 6,8%.

Maka sebab itu, investor dapat mengantisipasi hasil lebih lanjut dalam beberapa hari ke depan sebab saat ini sedang berlangsung musim laporan keuangan kuartal ketiga perusahaan-perusahaan AS.

Volume di bursa AS mencapai 10,48 miliar saham, dibandingkan dengan rata-rata 10,45 miliar untuk sesi penuh selama 20 hari perdagangan terakhir.

Saham-saham yang turun lebih banyak daripada saham-saham yang naik di NYSE dengan rasio 4,67 banding 1; di Nasdaq, rasio 3,33 banding 1 lebih banyak saham yang turun.

S&P 500 membukukan 12 level tertinggi baru dalam 52 minggu dan 25 level terendah baru; Nasdaq Composite mencatat 25 level tertinggi dan 252 level terendah baru.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...