TikTok Suntik Modal Tokopedia, Analis: Ini Sederet Keuntungan GoTo

Nur Hana Putri Nabila
12 Desember 2023, 08:40
Logo Tokopedia dan TikTok Shop
Katadata/Desy Setyowati
Logo Tokopedia dan TikTok Shop

PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mengumumkan bahwa bisnis Tokopedia dan TikTok Shop Indonesia akan dikombinasikan di bawah Tokopedia. Hal itu usai anak usaha ByteDance Ltd berinvestasi pada Tokopedia senilai lebih dari US$ 1,5 miliar atau Rp 23,25 triliun (kurs Rp15.500 per USD).  

Proses ini mengikuti akuisisi sebelumnya di mana PT Tokopedia membeli TikTok Shop dengan nilai sebesar US$ 340 juta. Selain itu, terdapat injeksi modal sebesar US$ 840 juta dari TikTok ke Tokopedia melalui penawaran saham yang diterbitkan, serta penerbitan surat utang senilai US$ 1 miliar dari TikTok ke Tokopedia. Seluruh transaksi ini diharapkan akan selesai pada kuartal pertama 2024.

Equity Research Analyst Mirae Asset Christopher Rusli mengatakan, adanya jalin kerja sama tersebut masih menyisahkan potensi dan manfaat bagi GOTO. Menurutnya, Tokopedia berpotensi menjadi pemimpin dalam industri e-commerce dan marketplace di Indonesia.

Menurut laporan dari Momentum Works, TikTok Shop sebelumnya memiliki pangsa pasar sebesar 5% dari total Gross Merchandise Value (GMV) di Indonesia pada 2022 sebelum model bisnis social commerce dilarang oleh pemerintah. Saat itu, Shopee dan Tokopedia menduduki posisi pemimpin dengan pangsa pasar masing-masing sebesar 36% dan 35%.

Dengan adanya suntikan modal baru dari TikTok, GOTO berpotensi mengurangi beban pendanaan yang sebelumnya ada di Tokopedia. Seiring dengan hal itu, GOTO juga berpotensi tumbuh secara berkelanjutan dari bisnis Tokopedia.

Saat ini, lanjut Christopher, biaya operasional bulanan GOTO berada dalam kisaran US$ 15-20 juta atau sekitar Rp 230-300 miliar. Sedangkan cadangan kas GOTO saat ini mencapai Rp 25,2 triliun, ditambah dengan pendanaan tambahan dari TikTok.

“Diharapkan dapat memberikan fleksibilitas keuangan yang lebih besar bagi perusahaan untuk mengembangkan dan memperluas beberapa segmen bisnis lainnya,” ujar Christopher dalam risetnya dikutip Senin (12/12).

Ia juga menyebut, GOTO berpotensi untuk memaksimalkan peluang dalam pengembangan fenomena live commerce, di mana Indonesia merupakan basis pengguna terbesar kedua untuk TikTok.

Dengan pertimbangan bahwa Tokopedia dan TikTok memiliki basis pengguna yang relatif berbeda, kata Christopher, kolaborasi ini berpotensi saling melengkapi. Sekitar 125 juta pengguna aktif bulanan atau monthly active users TikTok di Indonesia menjadi representasi dari target audiens yang sangat berharga bagi Tokopedia dan GOTO.

“Mereka dapat memanfaatkan kehadiran ini untuk memperkenalkan berbagai produk dan layanan kepada pengguna, membuka peluang baru dalam hal pemasaran dan penjualan,” ujarnya.

Tak hanya itu, GoTo Financial, yang merupakan induk dari GoPay dan PT Bank Jago Tbk (ARTO) dengan kepemilikan sebesar 21,4%, berpeluang untuk berkolaborasi dengan TikTok dalam menyediakan layanan, seperti pinjaman GoPayLater dan produk perbankan dari Bank Jago. 

“Kemitraan strategis ini akan diawali dengan masa uji coba yang dilakukan dengan konsultasi dan pengawasan dari kementerian dan lembaga terkait,” tambahnya.

Christopher pun masih melakukan peninjauan ulang atas valuasi dan rekomendasi GOTO. Sebelumnya, Mirae Asset Sekuritas merekomendasikan untuk hold GOTO dengan target harga di Rp 94 per saham.

Reporter: Nur Hana Putri Nabila
Editor: Lona Olavia

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...