Harga Bitcoin Sempat Anjlok 20%, Pasar Kripto Panik?

Lona Olavia
26 Januari 2024, 15:22
Harga Bitcoin Sempat Anjlok 20%, Pasar Kripto Panik?
ANTARA FOTO/REUTERS/Dado Ruvic/aww/cfo
Representasi mata uang virtual Bitcoin yang rusak, diletakkan di sebuah monitor yang memperlihatkan grafik saham dan kode biner, terlihat dalam foto ilustrasi ini, 21 Desember 2017. ANTARA FOTO/REUTERS/Dado Ruvic/aww/cfo
Button AI Summarize

Harga Bitcoin (BTC) masih berfluktuasi setelah turun selama dua minggu terakhir, seiring langkah beberapa investor yang menjualnya. Penjualan marak dilakukan pasca peluncuran ETF Bitcoin awal bulan Januari 2024.

Harga Bitcoin terakhir kali mencapai US$ 38.900, turun 20,6% dari level tertinggi sekitar US$ 49.000 yang terjadi pada 11 Januari setelah SEC menyetujui ETF Bitcoin.

Berdasarkan Coinmarketcap pada Jumat (26/1) pukul 15.15 WIB, harga BTC ada di US$ 40.082 turun 0,07% dalam sehari.

Kerugian ini telah menghapus sebagian dari kenaikan besar yang terjadi akhir tahun lalu, saat banyak yang berharap peluncuran ETF akan menarik lebih banyak investor ke Bitcoin.

Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur, menganggap harga Bitcoin saat ini sangat penting di US$ 40.000 dan banyak yang khawatir bahwa pasar bearish akan berlanjut hingga halving pada bulan April.

"Penjualan besar-besaran oleh FTX melalui Grayscale dan kondisi pasar kripto yang belum positif telah mempengaruhi harga Bitcoin. Terdapat juga rumor bahwa FTX sedang menjual GBTC senilai US$ 900 juta, yang mungkin menjadi penyebab penurunan harga," jelasnya dalam keterangan resmi dikutip Jumat (26/1).

Selain itu, pada akhir bulan ini, Bitcoin akan menghadapi volatilitas kondisi makroekonomi karena data ekonomi Amerika akan dipublikasikan. Data ini mencakup PDB kuartalan dan data inflasi Personal consumption expenditures (PCE). Jika kedua data ini positif, Dolar AS mungkin akan menguat secara sementara, mempengaruhi pergerakan Bitcoin.

Ketidakpastian terkait data ekonomi ini juga membuat sulit untuk memprediksi pemulihan harga Bitcoin dalam waktu dekat. Ada kemungkinan harga Bitcoin akan tetap berada di sekitar US$ 40.000 hingga Februari 2024.

"Sehingga untuk saat ini belum ada kepastian terkait pemulihan karena masih banyaknya ketidakpastian di pasar. Kemungkinan besar tujuan saat ini berada pada US$36.000 jika kondisi pasar masih terus memburuk menjelang Februari nanti," ucap Fyqieh.

Saat ini, arah pergerakan harga Bitcoin sangat bergantung pada penutupan grafik mingguan yang sedang berlangsung. Grafik tersebut telah menunjukkan bahwa harga Bitcoin telah menembus batas bawah konsolidasinya yang kuat di sekitar US$ 40.000, menunjukkan kemungkinan volatilitas lebih lanjut di bawah angka tersebut, bahkan berpotensi turun hingga ke US$ 36.000.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...