Dari 52 Emiten, BEI Baru Temukan 4 Pengendali Siap Buyback Saham
Bursa Efek Indonesia (BEI) telah menemukan empat pemegang saham pengendali (PSP) emiten yang tengah bersiap melakukan pembelian kembali atau buyback saham publik dari puluhan emiten berpotensi delisting.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna mengumumkan bahwa pihaknya telah mengumpulkan emiten-emiten yang berisiko dihapus dari daftar bursa. Hal itu karena telah di suspensi selama lebih dari 24 bulan.
“Paling tidak ada empat PSP yang dalam waktu dekat sedang dalam proses (buyback),” kata Nyoman kepada wartawan di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta, Senin (5/2).
Tak hanya itu, Nyoman meminta manajemen perusahaan emiten yang telah disuspensi selama lebih dari 24 bulan untuk segera pembelian kembali saham atau buyback saham publik. Jika tidak ada respons dari manajemen, kata Nyoman, BEI akan mengejar PSP dan meminta kesiapan perusahaan tersebut untuk buyback.
“Kami melakukan secara maksimal (mencari PSP), sebab emiten yang dalam kondisi tertentu tidak semudah bertemu manajemen atau PSP emiten yang dalam kondisi baik,” lanjut Nyoman.
Dalam Peraturan Bursa Nomor I-I mengenai Penghapusan Pencatatan dan Pencatatan Kembali Saham di Bursa, dijelaskan bahwa Bursa memiliki kewenangan untuk menghapus pencatatan saham Perusahaan Tercatat jika saham tersebut mengalami suspensi di pasar reguler dan pasar tunai, dan hanya diperdagangkan di pasar negosiasi setidaknya selama 24 bulan terakhir.
Berdasarkan pantauan Katadata.co.id, terdapat 52 emiten yang berpotensi delisting dalam 1 Januari 2023 - 5 Februari 2024:
- PT Armidian Karyatama Tbk (ARMY)
- PT Panasia Indo Resources Tbk (HDTX)
- PT Bliss Properti Indonesia Tbk (POSA)
- PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT)
- PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL)
- PT Triwira Insanlestari Tbk (TRIL)
- PT Eureka Prima Jakarta Tbk (LCGP)
- PT Jakarta Kyoei Steel Works Tbk (JKSW)
- PT Siwani Makmur Tbk (SIMA)
- PT Capitalinc Investment Tbk (MTFN)
- PT Northcliff Citranusa Indonesia Tbk (SKYB)
- PT Rimo International Lestari Tbk (RIMO)
- PT Hotel Mandarine Regency Tbk (HOME)
- PT Falmaco Nonwoven Industri Tbk (FLMC)
- PT Saraswati Griya Lestari Tbk (HOTL)
- PT Sky Energy Indonesia Tbk (JSKY)
- PT Envy Technologies Indonesia Tbk (ENVY)
- PT Onix Capital Tbk (OCAP)
- PT Nusantara Inti Corpora Tbk (UNIT)
- PT Jaya Bersama Indo Tbk (DUCK)
- PT Sinergi Megah Internusa Tbk (NUSA)
- PT Grand Kartech Tbk (KRAH)
- PT Steadfast Marine Tbk (KPAL)
- PT Forza Land Indonesia Tbk (FORZ)
- PT Mas Murni Indonesia Tbk (MAMI)
- PT Trinitan Metals and Minerals Tbk (PURE)
- PT SMR Utama Tbk (SMRU)
- PT Trada Alam Minera Tbk (TRAM)
- PT Inti Agri Resources Tbk (IIKP)
- PT Hanson International Tbk (MYRX)
- PT Trikomsel Oke Tbk (TRIO)
- PT Dua Putra Utama Makmur Tbk (DPUM)
- PT Bukit Uluwatu Villa Tbk (BUVA)
- PT Cowell Development Tbk (COWL)
- PT Danasupra Erapacific Tbk (DEFI)
- PT Magna Investama Mandiri Tbk (MGNA)
- PT Leyand International Tbk (LAPD)
- PT Sugih Energy Tbk (SUGI)
- PT Multi Agro Gemilang Plantation Tbk (MAGP)
- PT HK Metals Utama Tbk (HKMU)
- PT Nipress Tbk (NIPS)
- PT Polaris Investama Tbk (PLAS)
- PT Omni Inovasi Indonesia Tbk (TELE)
- PT Pool Advista Indonesia Tbk (POOL)
- PT Tridomain Performance Materials Tbk (TDPM)
- PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP)
- PT Limas Indonesia Makmur Tbk (LMAS)
- PT Cipta Selera Murni Tbk (CSMI)
- PT Intan Baru Prana Tbk (IBFN)
- PT Tunas Ridean Tbk (TURI)
- PT Tridomain Performance Materials Tbk (TDPM)
- PT Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI)